Meski Tak Jadi Ibu Kota, Pengusaha Yakin Jakarta Bisa Raup Investasi Rp250 Triliun

DKI Jakarta. Foto: Medcom.id

Meski Tak Jadi Ibu Kota, Pengusaha Yakin Jakarta Bisa Raup Investasi Rp250 Triliun

Insi Nantika Jelita • 9 September 2024 13:16

Jakarta: Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sarman Simanjorang berpandangan tidak sulit bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggaet target investasi hingga Rp250 triliun untuk menyokong pembangunan kota ke depannya.

Hal ini karena Jakarta masih memiliki magnet investasi, meski ada perpindahan status ibu kota ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.

Terhitung 15 Februari 2024, status ibu kota untuk Kota Jakarta telah dicabut. Nantinya Jakarta berkedudukan sebagai Pusat Perekonomian Nasional.


"Adanya target DKI Jakarta untuk meraup investasi senilai Rp250 triliun ke depan, saya rasa itu bukan sesuatu yang susah dalam hal ini. Apalagi, Jakarta disiapkan menjadi kota pusat pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Sarman dilansir Media Indonesia, Senin, 9 September 2024.

Dengan adanya perubahan orientasi tersebut, Jakarta diyakini dapat semakin atraktif mendatangkan kegiatan bisnis dan investasi baru.

Optimisme itu didukung dengan kesiapan infrastruktur yang ada di Jakarta selama ini dan jumlah penduduk yang besar lebih dari 10 juta jiwa, sehingga memiliki potensi pasar yang menjanjikan.

"Selama puluhan tahun Jakarta ini sudah menjadi pusat bisnis, pusat belanja, pusat kuliner, dan lainnya. Dari sisi market, Jakarta ini sangat-sangat menjanjikan. Nah, tentu dengan status baru itu juga menjadi daya tarik bagi calon-calon investor," jelas dia.
 
Baca juga: 

Rosan: Jakarta Masih Jadi Daya Tarik Investasi Global

Jakarta jadi magnet kegiatan ekonomi dan investasi

Pintu gerbang Jakarta sebagai magnet kegiatan ekonomi dan investasi akan semakin terbuka dengan pembangunan transportasi publik di Jakarta yang semakin maju dan jauh lebih modern dibandingkan kota-kota lain.

Dus, kehadiran bandara dan pelabuhan tersibuk se-Indonesia yakni Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok.

"Jakarta ini sudah terlanjur menjadi salah satu pintu gerbang masuknya para calon investor dunia. Jadi mau kemana pun mereka pasti akan transit dulu di Jakarta. Kelebihan-kelebihan prasarana ini yang diperhitungkan investor," ujar dia.

Sarman juga berkeyakinan Jakarta akan menjadi penopang dan penggerak ekonomi nasional ke depannya karena adanya keberadaan daerah-daerah penyangga lainnya yakni Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Cianjur. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)