OJK: Pasar SBN Inflow Rp8,17 Triliun, Pasar Obligasi Menguat 8,57%

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) - - Foto: MI/ Ramdani

OJK: Pasar SBN Inflow Rp8,17 Triliun, Pasar Obligasi Menguat 8,57%

Media Indonesia • 9 January 2024 17:16

Jakarta: Di pasar Surat Berharga Negara (SBN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut per 29 Desember 2023 membukukan inflow investor asing sebesar Rp8,17 triliun secara month to date (mtd), dibandingkan November 2023 yang inflow sebesar Rp23,5 triliun.

"Sehingga kembali mendorong penurunan yield SBN rata-rata sebesar 13,30 bps month to date di seluruh tenor," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Inarno Djajadi pada Selasa, 9 Januari 2024.

Secara ytd, lanjut Inarno, yield SBN mengalami penurunan dengan rata-rata sebesar 29,51 bps di seluruh tenor dengan non residen mencatatkan net buy sebesar Rp79,87 triliun (ytd).

Sementara itu, di pasar obligasi indeks pasar obligasi pada 29 Desember 2023 menguat 8,65 persen (ytd) ke level 374,61, dengan dibanding November 2023 menguat 7,34 persen (ytd).

"Adapun untuk pasar obligasi korporasi aliran dana masuk investor non residen tercatat sebesar Rp541,83 miliar month to date, dan secara year to date masih tercatat outflow sebesar Rp0,92 triliun," ungkap dia.

Baca juga: OJK: Stabilitas Jasa Keuangan Nasional Masih Terjaga dengan Baik
 

Bursa karbon


Di sisi lain, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 29 Desember 2023, tercatat sebanyak 46 pengguna jasa di bursa karbon yang mendapatkan izin.

"Per 30 November masih terdapat 41 pengguna jasa dengan total volume 494.254 ton co2 ekuivalen dan akumulasi nilai sebesar Rp30,91 miliar. Dengan rincian 30,38 persen di pasar reguler, 9,83 persen pasar negosiasi, dan 59,79 persen di pasar lelang," terang dia.

Ke depannya, lanjut Inarno, potensi perdagangan bursa karbon masih akan terus meningkat mengingat saat ini sudah semakin banyak industri yang memiliki target net zero emission.

(NAUFAL ZUHDI)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)