Gedung Merah Putih KPK. Medcom.id Candra Yuri Nuralam
Candra Yuri Nuralam • 22 October 2023 07:17
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan bakal mendalami peran Direktur Utama (Dirut) PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk Novel Arsyad dalam dugaan rasuah pembangunan Stadion Mandala Krida. Permainan kotor dalam proyek itu merugikan negara Rp31,7 miliar.
"Ini sedang kita dalami peran-perannya," kata pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur dalam telekonferensi yang dikutip pada Minggu, 22 Oktober 2023.
Novel pernah diperiksa KPK beberapa waktu lalu. Penyidik memintanya menjelaskan soal proses lelang proyek Stadion Mandala Krida yang diduga janggal.
Kejanggalan itu yang kini diusut penyidik. Pendalaman juga dilakukan dengan memeriksa saksi lain, maupun mencari bukti.
"Jadi, harus ada crosscheck gitu ya, ini masih dalam tahap pendalaman," ucap Asep.
Dalam perkembangan kasus ini, KPK telah menahan mantan Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Pembangunan Stadion Mandala Krida Dedi Risdiyanto selama 20 hari pertama. Upaya paksa itu bisa diperpanjang jika dibutuhkan penyidik.
Permasalahan dalam pembangunan Stadion Mandala Krida yaitu adanya dugaan mark up harga yang dilakukan sejumlah pihak. Dedi diduga melakukan pertemuan dengan sejumlah calon peserta lelang untuk melakukan kongkalikong pemufakatan jahat.
Pejabat pembuat komitmen (PPK) Edy Wahyudi juga mengetahui dan menyetujui semua tindakan Dedi. Permainan kotor itu membuat beberapa pekerjaan tidak dilakukan oleh pihak yang kompeten.
Negara merugi Rp31,7 miliar atas permainan kotor ini. Penyidik masih mendalami aliran dana lain dalam perkara ini.
Atas perbuatannya, Dedi disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.