Dolar AS Menguat Jelang Pidato Fed

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Dolar AS Menguat Jelang Pidato Fed

Husen Miftahudin • 15 October 2024 10:29

New York: Dolar Amerika Serikat (AS) naik tipis pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), mempertahankan kenaikan baru-baru ini karena para pedagang mencerna lebih banyak pengumuman stimulus dari Tiongkok menjelang komentar dari sejumlah pejabat Federal Reserve.

Melansir Investing.com, Selasa, 15 Oktober 2024, indeks dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, diperdagangkan 0,1 persen lebih tinggi ke 102,817, sedikit di bawah puncak minggu lalu, yang merupakan level tertinggi sejak pertengahan Agustus.

Dolar telah terdorong karena para trader mengurangi pertaruhan mereka terhadap penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve pada pertemuan-pertemuan yang tersisa di tahun ini setelah laporan gaji yang kuat dan kenaikan indeks harga konsumen.


(Ilustrasi dolar AS. Foto: dok MI)

Pasar akan mendapatkan informasi terbaru mengenai kesehatan konsumen AS pada Kamis, dengan para investor berharap data penjualan eceran akan memberikan wawasan lebih lanjut mengenai ekonomi yang ternyata jauh lebih tangguh daripada yang diperkirakan banyak orang.

Selain itu, para investor juga akan mendapatkan kesempatan untuk mendengar dari beberapa pejabat Fed dalam beberapa hari mendatang. Gubernur Christopher Waller, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari diperkirakan akan berbicara pada Senin, dan ada ketertarikan yang kuat pada apa yang mungkin mereka katakan tentang prospek suku bunga bank sentral.
 

Baca juga: Rupiah Masih Unjuk Gigi terhadap Dolar AS
 

Euro tersungkur menjelang pertemuan ECB


Di Eropa, EUR/USD diperdagangkan 0,1 persen lebih rendah ke 1,0928, menjelang pertemuan penentuan kebijakan pada Kamis oleh Bank Sentral Eropa, yang diperkirakan akan menghasilkan pemangkasan 25 basis poin.

Aktivitas bisnis zona euro secara tak terduga mengalami kontraksi di September, sementara inflasi turun di bawah target dua persen ECB - data yang menunjukkan ekonomi zona euro berada dalam kondisi yang lebih buruk dibandingkan saat para pembuat kebijakan terakhir kali bertemu.

Sementara nilai tukar pound terhadap dolar AS turun tipis ke 1,3062, di awal minggu yang penting untuk data ekonomi Inggris.

Ekonomi Inggris kembali tumbuh di Agustus setelah dua bulan berturut-turut tidak mengalami pertumbuhan, namun rilis inflasi September diperkirakan turun menjadi 1,9 persen secara tahunan, di bawah target jangka menengah Bank of England.

Gubernur BoE Andrew Bailey mengatakan, Bank dapat menjadi 'sedikit lebih aktif' jika data inflasi memungkinkan, dan penurunan sebesar ini (dari 2,2 persen di Agustus) mungkin akan terjadi minggu ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)