Ilustrasi. Foto: MI/Rommy Pujianto
Annisa ayu artanti • 15 October 2024 09:49
Jakarta: Nilai tukar rupiah (kurs rupiah) terpantau menguat terhadap dolar Amerika Serikat pada pembukaan perdagangan Selasa pagi.
Mengacu data Bloomberg, Selasa, 15 Oktober 2024, pada pagi ini rupiah menguat 27,5 poin atau setara dengan 0,18 persen menjadi Rp15.538 per USD jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin.
Begitu juga dengan data Yahoo Finance, rupiah juga menguat 25 poin atau 0,16 persen menjadi Rp15.529 per USD.
Melansir Investing.com, dolar AS naik tipis pada hari Senin, mempertahankan kenaikan baru-baru ini karena para pedagang mencerna lebih banyak pengumuman stimulus dari China menjelang komentar dari sejumlah pejabat Federal Reserve.
Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, diperdagangkan naik 0,2 persen menjadi 103,23.

Ilustrasi dolar AS. Foto: MI/Ramdani
Dolar menantikan pidato Fed dan penjualan ritel
Penguatan dolar AS terjadi karena para trader mengurangi pertaruhan mereka terhadap penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve pada pertemuan-pertemuan yang tersisa di tahun ini setelah laporan gaji yang kuat dan kenaikan indeks harga konsumen.
Pasar akan mendapatkan informasi terbaru mengenai kesehatan konsumen AS pada hari Kamis, dengan para investor berharap data penjualan ritel akan memberikan wawasan lebih lanjut mengenai ekonomi yang ternyata jauh lebih tangguh daripada yang diperkirakan banyak orang.
Selain itu, para investor juga akan mendapatkan kesempatan untuk mendengar dari beberapa pejabat Fed dalam beberapa hari mendatang. Gubernur Christopher Waller dan Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari diperkirakan akan berbicara pada Senin, dan ada ketertarikan yang kuat pada apa yang mungkin mereka katakan tentang prospek suku bunga bank sentral.
“Kami memiliki beberapa pembicara Fed minggu ini yang dapat memperkuat gagasan dua pemangkasan suku bunga Fed sebesar 25bp tahun ini - yang mungkin terbukti sangat sedikit negatif terhadap dolar mengingat harga pasar saat ini,” kata para analis di ING, dalam sebuah catatan.