Harga Emas Berkilau di Tengah Tergelincirnya Dolar AS

Ilustrasi emas. Foto: Unplash

Harga Emas Berkilau di Tengah Tergelincirnya Dolar AS

Husen Miftahudin • 16 October 2024 09:06

Chicago: Harga emas naik pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB) karena imbal hasil obligasi Treasury Amerika Serikat (AS) menurun, sehingga membatasi kenaikan dolar AS.
 
Mengutip FX Street, Rabu, 16 Oktober 2024, agenda ekonomi yang ringan menampilkan Indeks Manufaktur New York Empire State dan rilis Survei Ekspektasi Konsumen NY Fed membuat harga emas XAU/USD diperdagangkan pada USD2.664.
 
The New York Fed merilis Indeks Manufaktur Empire State untuk periode September, yang mencetak angka suram. Sementara itu, ekspektasi inflasi direvisi naik pada September, menurut Survei Ekspektasi Konsumen NY Fed terbaru.


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 
Imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun turun delapan basis poin (bps) menjadi 4,03 persen, membuat logam yang tidak memberikan imbal hasil lebih menarik sekaligus menandakan meningkatnya permintaan terhadap obligasi Treasury AS .
 
Harga emas batangan melanjutkan kenaikannya setelah bangkit dari level terendah harian USD2.638, meskipun dolar tetap kuat. Indeks dolar AS (DXY), yang melacak nilai greenback terhadap sekeranjang enam mata uang, hampir tidak berubah pada level 103,25.
 

Baca juga: Harga Emas Dunia Tergelincir Imbas Penguatan Dolar AS
 

Optimis suku bunga dipangkas lagi

 
Di sisi lain, pejabat Federal Reserve (Fed) terus menjadi berita utama. Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan risiko mandat ganda Fed kini seimbang dan pasar tenaga kerja bukanlah sumber inflasi.
 
Ia menambahkan, ia optimis dengan prospek ekonomi dan meramalkan satu atau dua penurunan suku bunga jika perkiraan terpenuhi.
 
XAU/USD cenderung berkinerja baik di tengah risiko geopolitik. Israel mengungkapkan mereka akan menargetkan target militer sebagai balasan terhadap Iran dan Hizbullah setelah serangan rudal pada 1 Oktober.
 
Perhatian pasar kini beralih ke penjualan ritel AS yang akan datang, data produksi industri, dan klaim pengangguran awal yang akan dirilis akhir minggu ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)