Polri Rekrut 2.600 Masyarakat Papua untuk Dukung Program Polisi Mengajar

Ilustrasi. Polwan mengajar di sebuah SD di Indramayu. (Medcom.id - Rofahan (Ahmad Rofahan)

Polri Rekrut 2.600 Masyarakat Papua untuk Dukung Program Polisi Mengajar

Siti Yona Hukmana • 13 November 2024 09:28

Jakarta: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku akan merekrut 2.600 masyarakat Papua menjadi anggota polisi. Kehadiran personel dari Bumi Cenderawasih ini bisa mengatasi permasalahan dunia pendidikan di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), sebagai tindak lanjut dari Program Polisi Mengajar yang telah digagas Polri.

"Saat ini kita sedang merekrut kurang lebih 2.600 orang asli Papua, yang tentunya ini akan sangat efektif apabila nanti pada saat mereka dikembalikan untuk dinas di Papua diberikan pembekalan untuk skill terkait dengan masalah bagaimana membantu program dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dalam hal keterampilan mengajar," kata Kapolri kepada wartawan dikutip Rabu, 13 November 2024.

Hal ini disampaikan Kapolri saat menerima audiensi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti pada Selasa, 12 November 2024. Dalam pertemuan itu, turut membahas beberapa persoalan dunia pendidikan.

“Pertama terkait dengan program bagaimana polisi ikut dalam kegiatan mendidik utamanya di wilayah-wilayah seperti Papua yang kita sampaikan sebenarnya kita sudah ada program polisi pergi mengajar. Biasanya itu dilakukan oleh anak-anak buah kita yang menjadi Bhabinkamtibmas atau anggota-anggota yang ada di wilayah,” ujar Listyo.

Baca: 

Mendikdasmen: Keputusan Sistem Zonasi Ditetapkan Jelang Tahun Ajaran Baru


Pada kesempatan yang sama, Mendikdasmen Abdul Mu'ti mengatakan rencana untuk melibatkan polisi dalam perbantuan sebagai tenaga pengajar sangat efektif. Karena bisa ditempatkan di daerah yang memang tidak aman.

“Kami tadi sudah ada kesepahaman dengan Bapak Kapolri untuk nanti ada program polisi mengajar atau relawan mengajar yang sebagian dari unsurnya adalah dari kepolisian. Ini bagian dari komitmen kita untuk bagaimana memberikan layanan pendidikan untuk semua, bagi siapapun anak-anak Indonesia di manapun mereka berada,” ujar Mu'ti.

Di samping itu, Mu'ti mengaku juga akan membuat nota kesepahaman atau MoU baru dengan Polri. Yakni melibatkan anggota polisi dalam berbagai penyuluhan-penyuluhan, seperti program polisi masuk sekolah dan pramuka bhayangkara.

“Kami kira demikian beberapa hal yang tadi kita bicarakan setelah ini nanti akan ada tindak lanjut dalam bentuk perjanjian kerja sama atau mungkin juga MoU karena MoU yang lama sudah harus kita perbarui karena kementeriannya ganti begitu,” pungkas Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)