Menangis Terharu, Guru dari Buton Ceritakan Cita-citanya Kepada Paus Fransiskus

Jakarta: Seorang guru asal Buton, Sulawesi Tenggara menceritakan cita-citanya untuk pendidikan Indonesia, kepada Paus Fransiskus dalam pertemuan di Graha Pemuda, Jakarta. Anna Noor Amalia merupakan seorang guru, dosen, fasilitator anak dan ibu, yang menginginkan dunia pendidikan Indonesia semakin maju.

"Sebanyak mungkin semampu saya di setiap bagian lini masa kehidupan agar saya dapat mengisi dunia pendidikan dan menyebarluaskan pesan tentang pentingnya edukasi untuk mengentaskan kemiskinan," kata Anna di Jakarta, Rabu, 4 Agustus 2024.

Sambil menangis terharu, ia mengatakan senang dapat bertemu dengan Paus Fransiskus. "Kali pertama dalam hidup saya, saya mengunjungi masuk dan menjadi bagian dalam Katedral, yang disucikan umat Katolik," tutur Anna.

Ia pun merasa memiliki kebanggaan karena di seberang Gereja Katedral, ada Masjid Istiqlal. "Ini merupakan simbol toleransi," ucap Anna.

Anna menegaskan bahwa mimpinya adalah anak-anak harus sekolah dan wajib disekolahkan. Menurutnya, ini menyadarkan mereka yang kaua materi, bahwa hidup tidak hanya memikirkan diri sendiri.

"Dalam praktiknya kita butuh tim kerja seperti sekolah, seperti teman-teman tunas bineka, teman-teman fasilitator untuk menciptakan generasi muda, generasi guru yang bukan hanya cerdas tapi juga bahagia," ucapnya sambil terisak.

Paus Fransiskus menanggapi mimpi Anna. Menurut Paus, ada tiga hal penting yang nyata dalam kehidupan ini.

"Ide dalam kepala kita, lalu apa yang kita ucapkan atau katakan, dan apa yang sesungguhnya terjadi. Dan ketiga hal ini harus kita jalani bersama-sama," kata Paus Fransiskus.

Ia juga memuji Anna yang dianggap sebagai guru sejati karena memikirkan pendidikan anak-anak.

"Anda berbicara dengan hati dan itu mengesankan saya. Dan berbicara dengan hati adalah sesuatu yang sangat indah, Anda hebat," pungkas Paus Fransiskus.

Baca juga: Paus Fransiskus Temui Pemuda Lintas Agama