Dunia Usaha Tak Khawatir Meski Ekonomi Indonesia Melambat

Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani. Foto: Medcom.id

Dunia Usaha Tak Khawatir Meski Ekonomi Indonesia Melambat

Media Indonesia • 10 November 2023 14:49

Jakarta: Dunia usaha mengaku tak khawatir dengan kinerja perekonomian Indonesia yang melambat pada triwulan III-2023. Pebisnis justru menilai kondisi ekonomi dalam negeri masih sehat meski laju pertumbuhannya tidak setinggi triwulan-triwulan sebelumnya.

"Tingkat pertumbuhan yang dicapai di triwulan III-2023 tidak perlu dikhawatirkan, karena masih tergolong sehat meskipun tidak secepat atau setinggi triwulan-triwulan sebelumnya pascapandemi," ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani saat dihubungi, Jumat, 10 November 2023.

Pelaku usaha, kata dia, memaklumi perlambatan ekonomi tersebut. Sebab, pada triwulan ketiga tak ada momentum yang dapat mendukung laju konsumsi masyarakat. Selain itu ada ketidakpastian pada iklim usaha dan investasi karena faktor internal dan eksternal.

Faktor internal yang memengaruhi iklim usaha dan investasi di Tanah Air di antaranya, yakni transisi kepemimpinan pemerintahan, keterbatasan ruang reformasi struktural yang bisa dilakukan untuk menstimulasi ekonomi secara agresif karena menjelang transisi, lambatnya pertumbuhan lapangan kerja baru dan stagnasi pertumbuhan daya beli.

Sedangkan faktor eksternal yang memengaruhi meliputi gejolak geopolitik, inflasi harga di pasar komoditas global, hingga pelemahan rupiah. "Itu yang secara keseluruhan memberikan beban yang lebih banyak bagi penciptaan produktivitas dan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan III," terang Shinta.

Dengan berbagai dinamika dan tantangan itu, lanjutnya, maka realisasi pertumbuhan ekonomi 4,94 persen di triwulan III tak terlalu buruk. Shinta meyakini angka itu masih bisa bergerak naik menjadi lima persen, atau lebih pada triwulan IV-2023. Itu tentunya dapat tercapai melalui berbagai upaya.

Baca juga: Indonesia Harus Lakukan Hal Ini Bila Tak Ingin Terkena Resesi Ekonomi
 

Percepatan belanja APBN


Pemanfaatan momentum konsumsi masyarakat di akhir tahun disebut menjadi yang paling potensial mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi. Namun itu juga perlu diikuti dengan percepatan belanja APBN dan menjaga stabilitas makro secara baik.

"Khususnya dalam hal penguatan nilai tukar, kontrol terhadap potensi kenaikan inflasi pangan dan energi atau BBM, serta peningkatan kinerja ekspor dan investasi inbound melalui program-program fasilitasi ekspor-investasi," terang Shinta.

Menurutnya, hal itu hanya akan bisa diciptakan bila sepanjang triwulan IV hingga akhir transisi kepemimpinan Indonesia bisa menciptakan stabilitas sosio-politik. Shinta menekankan pentingnya kepastian hukum mengenai iklim investasi atau usaha diimplementasikan dengan baik.

"Itu agar sesuai dengan amanat kebijakan-kebijakan reformasi struktural yang sudah dikeluarkan hingga saat ini. Kalau fundamental stabilitas ini tidak bisa diciptakan, tentu risiko terhadap perlambatan pertumbuhan akan semakin tinggi," tutur dia.

(M ILHAM RAMADHAN)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)