Laba PTBA Anjlok Menjadi Rp3,8 Triliun

Ilustrasi PTBA. Foto: MI

Laba PTBA Anjlok Menjadi Rp3,8 Triliun

Annisa Ayu Artanti • 31 October 2023 11:35

Jakarta: Laba bersih PT Bukit Asam Tbk selama sembilan bulan pertama 2023 turun 62,3 persen dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya. Perusahaan tambang pelat merah ini membukukan laba bersih Rp3,77 triliun pada triwulan III-2023.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dikutip, Selasa, 31 Oktober 2023 penurunan laba bersih tersebut disebabkan oleh pendapatan yang juga anjlok.

Tercatat pendapatan perusahaan dengan kode emiten PTBA itu di triwulan III-2023 hanya Rp27,73 triliun, turun dari pendapatan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp31,07 triliun.

Lalu, laba bersih menurun juga disebabkan oleh membengkaknya beban pokok pendapatan dari Rp17,19 triliun menjadi Rp21,81 triliun.

Sementara itu untuk untuk pos beban yang dikeluarkan perusahaan pada triwulan III-2023 tercatat bervariasi. Beban umum dan administrasi naik tipis dari Rp1,46 triliun menjadi Rp1,47 triliun. Sedangkan beban penjualan dan pemasaran turun dar Rp603,9 miliar menjadi Rp576,6 miliar.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Insentif Tambahan Percepat Hilirisasi Batu Bara

Manajemen PTBA melalui siaran persnya menyatakan, pencapaian laba bersih didukung oleh peningkatan kinerja operasional perseroan sepanjang Januari – September 2023.

Total produksi batu bara PTBA hingga triwulan III-2023 mencapai 31,9 juta ton, tumbuh 15,2 persen dibanding periode yang sama tahun 2022 yakni sebesar 27,7 juta ton.

"Kenaikan produksi ini seiring dengan kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 14,9 persen menjadi 27,0 juta ton," jelas manajemen.

Hingga Triwulan III 2023, perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 11,2 juta ton atau naik 24,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 51 persen.

Tantangan industri tambang batu bara

Di samping itu, manajemen juga menjelaskan, berbagai hal yang menjadi tantangan bagi perseroan di tahun ini, di antaranya adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar.
 
Rata-rata harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 33 persen dari USD128,5 per ton pada Januari-September 2022 menjadi USD86,3 per ton pada Januari-September 2023.

Di sisi lain, harga pokok penjualan mengalami kenaikan, di antaranya pada komponen biaya royalti, angkutan kereta api, dan jasa penambangan.

"Karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik. Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal," kata manajemen.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)