KPU Perpanjang Waktu Closing Statement Debat Capres Pamungkas

Jakarta: Debat Pilpres 2024 capres edisi pamungkas yang bakal digelar pada Minggu, 4 Februari 2024, bakal mengalami sedikit perbedaan. Pasalnya, alokasi waktu untuk segmen keenam yang berisi pernyataan penutup dari kandidat diperpanjang, dari yang sebelumnya dua menit menjadi empat menit.

Anggota KPU RI August Mellaz menjelaskan, penambahan waktu dalam sesi debat bukanlah satu hal yang baru. Hal itu sudah pernah diterapkan dalam debat Pilpres 2019. Menurutnya, perpanjangan dua menit untuk closing statement para kandidat merupakan usulan dari tiga tim pasangan calon saat rapat bersama KPU.

"Ini sebetulnya karena kebutuhan dari masing-masing tim paslon. Bagaimanapun juga, debat kan salah satu metode kampanye. Pada akhirnya, saat closing statement nanti terkait penyampaian visi-misi," katanya di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat, 2 Januari 2024.

Meski ada penambahan waktu untuk closing statement, Mellaz mengatakan total keseluruhan durasi debat tidak mengalami perubahan, yaitu 120 menit. "Kalau dari sisi waktu, yang kita concise itu dari sisi moderatornya, jadi tidak mengurangi keseluruhan alur debat," ujarnya.

Dalam debat edisi kelima nanti, kandidat yang bakal unjuk gigi adalah tiga capres, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Ketiganya bakal berdebat seputar masalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi.
 

Baca juga:  Pilkada 2024 Ditetapkan pada 27 November 2024

KPU sudah menunjuk dua pembawa berita TV One sebagai moderator, yaitu Andromeda Mercury dan Dwi Anggia. Selain itu, ada juga 12 panelis yang telah mengonfirmasi kesediaan berpartisipasi menyusun daftar pertanyaan. Para panelis itu, kata Mellaz, dikarantina mulai malam ini.

Berikut nama lengkap 12 panelis pada debat capres penutup:

1. Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Prof Dr Aminuddin Syam, SKM, M. Kes, M. Med. Ed.
2. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D.B
3. Anggota Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah (BAN PDM) Bahruddin.
4. Pendiri PIKAT Demokrasi dan penasihat Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFE Net) Damar Juniarto S.Sos.
5. Guru Besar Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Prof Emiritus PM Laksono Ph.D.
6. Sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo
7. Ahli Teknologi Informasi/Wakil Rektor Institut Teknologi Tangerang Selatan Onno Widodo Purbo Ph.D.
8. Anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Dra. Reni Kusumowardhani M.Psi.
9. Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar, S.Si., S.H., M.M.
10. Penasihat Hak Disabilitas pada General Election Network for Disability Access (AGENDA) dan aktivis disabilitas Tolhas Damanik, M.Ed.
11. Dosen Pascasarjana Program Penyuluhan Pembangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta Drs Tukiman Tarunasayoga MS, Ph.D.
12. Guru Besar di bidang PAUD dan Gender Universitas Pendidikan Indonesia Prof Vina Adriany, M.Ed, Ph.D. (Tri Subarkah)