Rupiah Senin Pagi Ambruk 0,54%

Ilustrasi rupiah. Foto: dok MI/Rommy Pujianto.

Rupiah Senin Pagi Ambruk 0,54%

Husen Miftahudin • 28 October 2024 09:28

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan di awal pekan ini mengalami pelemahan cukup signifikan.

Mengutip data Bloomberg, Senin, 28 Oktober 2024, rupiah hingga pukul 09.10 WIB berada di level Rp15.730 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun sebanyak 84 poin atau setara 0,54 persen dari Rp15.646 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, kurs rupiah terdampak keunggulan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump terhadap Wakil Presiden Kamala Harris, menurut jajak pendapat dan prediksi pasar terkini.

"Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah juga menekan selera risiko, setelah Israel menyampaikan retorika keras terhadap Iran minggu ini," jelas Ibrahim.


(Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi)

Para pedagang tengah menunggu respons Israel terhadap serangan rudal Iran pada 1 Oktober yang mungkin melibatkan serangan terhadap infrastruktur minyak Teheran dan mengganggu pasokan, meskipun laporan mengatakan Israel akan menyerang target militer Iran, bukan target nuklir atau minyak. 

Para pejabat AS dan Israel akan memulai kembali perundingan untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza dalam beberapa hari mendatang. Upaya sebelumnya untuk mencapai kesepakatan telah gagal. 

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Amerika Serikat tidak menginginkan kampanye Israel yang berlarut-larut di Lebanon, sementara Prancis telah menyerukan gencatan senjata dan fokus pada diplomasi.

Spekulasi berkembang para pembuat kebijakan ECB akan menyetujui pemotongan suku bunga yang lebih besar pada pertemuan berikutnya, mengingat prospek ekonomi yang lemah, meskipun para petinggi bank sentral telah mencoba mendinginkan pembicaraan ini.

"Pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia memasuki hari kedua terakhir pada Jumat nanti, dan para pedagang akan mencari komentar apa pun tentang kebijakan moneter di masa mendatang," papar dia.
 

Baca juga: Tutup Perdagangan Akhir Pekan, Rupiah Turun 62 Poin
 

Stabilitas sistem keuangan tetap terjaga


Ibrahim mengungkapkan, Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal ketiga 2024 tetap terjaga di tengah dinamika geopolitik global dan arah pelonggaran kebijakan moneter. Hal ini sejalan dengan meredanya tekanan di pasar keuangan global setelah pelonggaran kebijakan moneter dilakukan oleh berbagai negara utama, (Amerika Serikat dan Eropa). Namun, perekonomian Indonesia masih tetap terjaga dengan baik. 

Sedangkan, perekonomian domestik di kuartal ketiga 2024 diperkirakan tumbuh di atas lima persen. Ini melanjutkan kinerja positif kuartal kedua 2024, di mana dorongan dari konsumsi rumah tangga dan investasi cukup positif.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tetap terjaga khususnya untuk kelas menengah atas. Sementara itu, faktor agregat demand yang kedua yaitu investasi tumbuh seiring dengan akselerasi penyelesaian program atau proyek strategis nasional (PSN), termasuk Ibu Kota Nusantara.

Kemudian, inflasi tetap rendah dan terjaga di kisaran 2,5 persen plus minus satu pesen. Inflasi indeks harga konsumen atau IHK tercatat rendah di seluruh komponen sehingga mencapai angka 1,84 persen year on year (yoy) pada September 2024.

"Nilai tukar rupiah pun menunjukkan penguatan didukung konsistensi kebijakan moneter Bank Indonesia, bauran kebijakan moneter, dan terjadinya aliran masuk modal kembali ke dalam negeri," papar Ibrahim.

Sementara itu, kinerja APBN sampai dengan akhir Agustus tetap terjaga dengan baik. Defisit terkendali meskipun pendapatan negara mengalami kontraksi 2,5 persen (yoy), sementara belanja negara tumbuh 15,3 persen.

Hingga akhir Agustus 2024 kondisi kesehatan fiskal terus terjaga dengan baik, tercermin dari surplus pada keseimbangan primer sebesar Rp161,8 triliun dan defisit Rp153,7 triliun atau 0,68 persen dari PDB. 

Melihat berbagai perkembangan tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak secara fluktuatif dan kemungkinan besar akan menguat.

"Untuk perdagangan Senin ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp15.600 per USD hingga Rp15.670 per USD," tutup Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)