Kebakaran Apartemen Hong Kong Tewaskan 128 Orang, Masa Berkabung Dimulai

Kebakaran besar melanda kawasan permukiman Wang Fuk Court, Hong Kong, 26 November 2025. (The New York Times)

Kebakaran Apartemen Hong Kong Tewaskan 128 Orang, Masa Berkabung Dimulai

Willy Haryono • 29 November 2025 09:06

Hong Kong: Hong Kong memulai masa berkabung resmi selama tiga hari pada hari Sabtu, 29 November 2025, dengan ditandai mengheningkan cipta untuk 128 korban tewas dalam salah satu kebakaran paling mematikan dalam sejarah kota tersebut.

Pemimpin Hong Kong John Lee, bersama para menteri senior dan puluhan pejabat tinggi, berdiri dalam keheningan selama tiga menit pada pukul 08.00 waktu setempat di luar kantor pusat Pemerintah, dengan bendera Tiongkok dan Hong Kong dikibarkan setengah tiang.

Beberapa jam sebelumnya, kantor berita AFP menyaksikan warga meletakkan bunga di dekat sisa bangunan hangus Wang Fuk Court, kompleks apartemen yang terbakar selama lebih dari 40 jam.

“Semoga arwah kalian di surga selalu menjaga sukacita tetap hidup,” bunyi sebuah catatan penghormatan yang diletakkan di lokasi kejadian.

Pemerintah juga membuka sejumlah titik belasungkawa di seluruh Hong Kong bagi masyarakat untuk menandatangani buku duka.

Sementara itu, keluarga korban masih menyusuri rumah sakit dan pusat identifikasi korban untuk mencari kerabat mereka. Sekitar 200 orang masih tercatat hilang, dan 89 jenazah belum berhasil diidentifikasi.

Pada Jumat, lembaga antikorupsi Hong Kong menangkap delapan orang terkait peristiwa kebakaran tersebut, yang disebut sebagai kebakaran bangunan hunian terburuk di dunia sejak 1980.

Api dengan cepat menjalar di kawasan perumahan di distrik Tai Po, Hong Kong bagian utara, pada Rabu sore, melalap tujuh dari delapan gedung bertingkat tinggi di kompleks yang padat tersebut.

Otoritas menyatakan penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Namun, temuan awal menunjukkan kebakaran bermula dari jaring pelindung di lantai bawah salah satu menara, dan keberadaan papan busa yang “sangat mudah terbakar”, serta perancah bambu turut mempercepat penyebaran api.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, Andy Yeung, mengatakan pihaknya menemukan bahwa sistem alarm kebakaran di seluruh delapan blok apartemen “tidak berfungsi." Ia berjanji akan mengambil tindakan terhadap para kontraktor terkait.

Sejumlah warga mengatakan kepada AFP bahwa mereka tidak mendengar alarm kebakaran sama sekali dan terpaksa berkeliling dari pintu ke pintu untuk memperingatkan tetangga tentang bahaya tersebut.

Seorang pria bermarga Fung mengatakan bahwa ia setiap hari mendatangi lokasi untuk mencari ibu mertuanya yang berusia 80 tahun. “Ia sedang mengonsumsi antibiotik, jadi sering tertidur. Tidak ada alarm kebakaran, jadi mungkin ia tidak tahu ada kebakaran,” katanya.

Lembaga antikorupsi Hong Kong menyebutkan bahwa delapan orang yang ditangkap pada Jumat kemarin termasuk “konsultan, subkontraktor perancah, serta seorang perantara proyek."

Sehari sebelumnya, polisi telah menangkap tiga pria atas dugaan kelalaian karena meninggalkan kemasan busa di lokasi kebakaran.

Baca juga:  WNI Korban Tewas dalam Kebakaran Apartemen Hong Kong Jadi 7 Orang

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)