Jaga Stabilitas Pangan, Anggota Komisi XI Kaisar Serahkan Alat Penggiling Padi di Cilacap

Anggota Komisi XI, Kaisar Kiasa Kasih Said Putra, menyerahkan secara simbolis bantuan mesin penggiling padi kepada masyarakat di Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungreja, dan Desa Madura, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap. Dok. Istimewa

Jaga Stabilitas Pangan, Anggota Komisi XI Kaisar Serahkan Alat Penggiling Padi di Cilacap

Achmad Zulfikar Fazli • 15 December 2025 17:11

Cilacap: Anggota Komisi XI, Kaisar Kiasa Kasih Said Putra, menyerahkan secara simbolis bantuan mesin penggiling padi kepada masyarakat di Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungreja, dan Desa Madura, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap. Penyerahan dilaksanakan pada Minggu, 14 Desember 2025, sebagai respons atas banyaknya aspirasi kelompok tani yang belum memiliki akses terhadap alat penggilingan padi sendiri.

Penyerahan bantuan ini bertepatan dengan dinamika ekonomi Indonesia yang masih fokus pada stabilitas harga pangan dan peningkatan kesejahteraan petani, di tengah tantangan global dan domestik. Indonesia terus menjaga inflasi dalam target 2,5%, namun komponen volatile food seperti beras tetap menjadi perhatian karena dapat memengaruhi daya beli masyarakat di pedesaan dan perkotaan. Data BPS menunjukkan inflasi tahunan Indonesia pada Oktober 2025 mencapai 2,86%, di mana komponen harga pangan menjadi salah satu faktor utama tekanan harga.

“Giat reses kali ini, saya beserta tim melakukan pembagian mesin penggilingan. Ini adalah wujud nyata komitmen kita agar kedaulatan pangan bangsa menjadi kokoh,” ungkap Kaisar, dalam keterangannya, Senin, 15 Desember 2025.

Dukungan tersebut selaras dengan upaya Pemerintah Indonesia yang secara aktif meningkatkan anggaran untuk ketahanan pangan. Alokasi anggaran food security 2026 yang direncanakan naik tajam 31,7% menjadi Rp 210,4 triliun, yang bertujuan memperkuat produksi domestik, distribusi, dan daya beli masyarakat.

“Petani harus menjadi perhatian utama sebagai penopang tatanan negara. Komoditas ini juga memiliki peran penting dalam menjaga inflasi bangsa,” ujar dia.
 

Baca Juga: 

Kaisar KKSP Serukan Kesiapsiagaan Usai Operasi SAR Longsor Cibeunying Ditutup


Bagi Kaisar, sektor pertanian saat ini masih menghadapi tekanan struktural. Merujuk pada data BPS menunjukkan subsektor tanaman pangan mengalami kontraksi 0,21% di paruh pertama 2025, dengan pertumbuhan yang masih melambat 4,93% di triwulan III, terutama pada tanaman padi meski produksi naik 13,2% secara keseluruhan. Ini menunjukan intervensi pada akar rumput seperti memberikan bantuan mesin penggiling, pupuk, dan bantuan alat produksi yang dapat meningkatkan hasil panen masih sangat dibutuhkan.

Penyaluran mesin penggiling padi ini sejalan dengan upaya percepatan food selfsufficiency yang juga digalakkan pemerintah. Upaya ini tidak hanya bertujuan menjaga stabilitas harga pangan, tetapi juga meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP), indikator penting kesejahteraan petani yang menunjukkan tren perbaikan dalam beberapa tahun terakhir.

“Penguatan sektor pertanian rakyat, termasuk dukungan sarana produksi seperti mesin penggiling padi, merupakan simbol dari bagian strategi menjaga ketahanan pangan nasional, meningkatkan kesejahteraan petani, dan mendukung stabilitas ekonomi di masa mendatang,” tegas Kaisar.

Tokoh masyarakat Desa Bojongsari, Mulyana, mengatakan bantuan yang diberikan Kaisar sangat membantu masyarakat. Mesin penggiling padi yang diberikan akan dimanfaatkan oleh banyak kelompok tani untuk meningkatkan efisiensi pascapanen, dan membantu menekan biaya operasional.

Sementara itu, perwakilan warga Desa Madura, Aditiya Eka Prasetya, menyampaikan terima kasih atas pemberian bantuan dari Kaisar, “Kami berterima kasih kepada Mas Kaisar atas inisiatifnya yang diterima warga dengan antusias tinggi," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Achmad Zulfikar Fazli)