Batu bara. Foto: Freepik.
M Ilham Ramadhan Avisena • 12 February 2025 13:39
Jakarta: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pemanfaatan batu bara dapat menjadi cara untuk mendorong transisi energi berbiaya murah. Menurutnya itu perlu dilakukan agar upaya mencapai nol emisi tak terus terhalang oleh ongkos yang harus dikeluarkan.
"Biaya 1 Kwh dari batu bara hanya 5-6 sen, tapi kalau pakai EBT (energi baru terbarukan) 9,5-11 sen. Satu gigawatt, kebutuhan gas 20-25 kargo, kalau 10 GW, kita butuh 250 kargo. Kita mau pilih mana, gas atau batu bara?" ujar Bahlil dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2025, Jakarta, dikutip Rabu, 12 Februari 2025.
Bahlil mengatakan, Kementerian ESDM bersama dengan PLN telah mengkaji dan menghitung penggunaan batu bara dalam proses transisi energi. Itu dapat dilakukan melalui pemanfaatan Carbon Capture Storage (CCS).
Dengan demikian, karbon dioksida yang dihasilkan dari batu bara dapat ditangkap oleh CCS. Hal itu menurut Bahlil mampu menekan kerusakan yang dilakukan batu bara.
Baca juga: Gaduh Politik Kelangkaan Elpiji Bersubsidi |