Muhammad Sinwar. (Dok. Pasukan Keamanan Israel)
Riza Aslam Khaeron • 9 June 2025 10:32
Jakarta: Militer Israel mengklaim telah menemukan jenazah Muhammad Sinwar, salah satu pemimpin militer Hamas, dalam sebuah terowongan bawah tanah di selatan Gaza. Klaim ini muncul setelah operasi militer Israel di wilayah Khan Younis, khususnya di bawah Rumah Sakit Eropa.
"Selama operasi, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mencapai jalur bawah tanah yang sebelumnya diserang tiga minggu lalu, tempat Muhammad Sinwar dan teroris lainnya berada. Jenazah para teroris yang belum teridentifikasi ditemukan di area tersebut," ujar militer Israel, dikutip dari media Israel, Sabtu, 7 Juni 2025.
IDF menyatakan bahwa terowongan tersebut dipenuhi ruang komando, persenjataan, dan dokumen intelijen. Pihak militer juga merilis video dari dalam terowongan yang diklaim menunjukkan lokasi Sinwar.
"IDF percaya bahwa salah satu jenazah yang ditemukan kemungkinan besar adalah milik Muhammad Sinwar, yang tewas dalam serangan pada 13 Mei lalu di sistem terowongan bawah Rumah Sakit Eropa," lanjut pernyataan militer.
Militer Israel juga menyebutkan bahwa jenazah Sinwar telah diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA. Bersama jenazahnya ditemukan pula tubuh komandan Brigade Rafah, Mohammad Sabaneh, serta sejumlah barang pribadi yang diklaim milik keduanya.
Video yang dirilis IDF memperlihatkan pintu masuk kecil ke dalam terowongan melalui galian baru di depan rumah sakit, dengan lorong sempit dan beberapa ruangan berisi kursi plastik, pakaian, serta senapan yang bersandar di dinding. Dalam salah satu video terlihat tubuh berbalut kain ditarik keluar dengan tali.
Brigadir Jenderal Effie Defrin dari IDF mengatakan bahwa penemuan jenazah Sinwar di ruang tersebut menjadi bukti penggunaan fasilitas sipil oleh Hamas sebagai perlindungan militer.
"Ini adalah contoh lain dari penggunaan sinis oleh Hamas, menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia, menggunakan infrastruktur sipil, rumah sakit, berulang kali," ujarnya, melansir BBC.
Menurut laporan, terowongan itu merupakan salah satu pusat komando utama Hamas selama serangan 7 Oktober 2023 dan telah digunakan dalam berbagai operasi. Sepanjang konflik, IDF berulang kali menuding Hamas menyembunyikan aktivitas terorisme di rumah sakit dan fasilitas sipil lainnya.
Baca Juga: Netanyahu Klaim Kematian Pemimpin Hamas Muhammad Sinwar |