Investor Bule Jejali Pasar Keuangan Indonesia Minggu Ini, Totalnya Rp6,43 Triliun

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Investor Bule Jejali Pasar Keuangan Indonesia Minggu Ini, Totalnya Rp6,43 Triliun

Husen Miftahudin • 11 October 2025 18:21

Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat dana-dana asing masuk (inflow) ke pasar keuangan domestik selama sepekan. Berdasarkan data transaksi pada 6-9 Oktober 2025, dana dari investor asing (nonresiden) tercatat beli neto sebanyak Rp6,43 triliun.

Banjirnya dana asing ke pasar keuangan domestik pada minggu ini terjadi pada pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp5,14 triliun dan pasar saham yang masuk sebanyak Rp2,48 triliun.

Sementara, di pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) justru minggat. Di instrumen tersebut, investor bule tarik modalnya sebesar Rp1,19 triliun.

"Selama 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 9 Oktober 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp53,45 triliun di pasar saham dan Rp132 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp26,46 triliun di pasar SBN," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dikutip dari rilis Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah, Sabtu, 11 Oktober 2025.

Adapun premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun naik ke level 78,37 basis poin (bps) per 9 Oktober 2025 dari 77,22 bps per 3 Oktober 2025. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.

Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.
 

Baca juga: IHSG dan Rupiah hanya Menguat Tipis di Akhir Pekan


(Ilustrasi modal asing dalam bentuk dolar AS. Foto: dok MI/Rommy Pujianto)
 

Rupiah masih labil


Banjirnya modal asing dari pasar keuangan Indonesia membuat nilai tukar rupiah labil di akhir pekan. Rupiah masih 'tarik-ulur' terhadap dolar AS.

Diketahui, aliran modal asing di dalam negeri erat kaitannya dengan pergerakan nilai tukar. Sebab, salah satu faktor aliran modal asing adalah tingkat kepercayaan investor, yang juga menjadi salah satu faktor dalam pergerakan nilai tukar.

Mengacu data Bloomberg, Jumat, 10 Oktober 2025, rupiah menguat dua poin atau setara 0,01 persen hingga ke posisi Rp16.570 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.586 per USD.

Di sisi lain, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah malah melemah hingga 18 poin atau setara 0,11 persen menjadi Rp16.548 per USD dibandingkan sebelumnya Rp16.529 per USD.

Sedangkan berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (disingkat Jisdor), mata uang Garuda ini terpantau berada di posisi Rp16.585 per USD.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," tegas Denny.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)