Trump Disebut Berang ke Netanyahu via Telepon saat Bantah Isu Kelaparan Gaza

Presiden AS Donald Trump dan PM Israel Benjamin Netanyahu. (EPA-EFE)

Trump Disebut Berang ke Netanyahu via Telepon saat Bantah Isu Kelaparan Gaza

Riza Aslam Khaeron • 8 August 2025 14:30

Washington DC: Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Israel memanas setelah percakapan telepon pada 28 Juli antara Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan berakhir dengan adu teriak. Melansir NBC, ketegangan itu dipicu pernyataan Netanyahu sehari sebelumnya di Yerusalem yang membantah adanya kebijakan kelaparan maupun kondisi kelaparan di Gaza.

Saat berada di Skotlandia pada 28 Juli, Trump dengan tegas menanggapi pernyataan tersebut. Ia mengatakan telah melihat gambar anak-anak Gaza yang "terlihat sangat lapar," menegaskan bahwa ada "kelaparan nyata" di wilayah itu dan bahwa "hal tersebut tidak bisa dipalsukan." Ucapan ini membuat Netanyahu segera meminta panggilan telepon dengan Trump.

Menurut pejabat senior AS yang dikutip NBC, dua mantan pejabat AS, dan seorang pejabat yang mengetahui isi pembicaraan tersebut, Netanyahu dalam panggilan itu kembali menegaskan bahwa kelaparan luas di Gaza hanyalah propaganda Hamas.

Trump memotong pembicaraan, meninggikan suara, dan menolak keras anggapan tersebut.

Ia menegaskan tidak ingin mendengar bahwa kelaparan di Gaza adalah rekayasa, serta menyebut stafnya telah menunjukkan bukti nyata anak-anak Gaza mengalami kelaparan.

NBC melaporkan, salah satu mantan pejabat AS menggambarkan percakapan itu sebagai “pembicaraan langsung, sebagian besar satu arah tentang status bantuan kemanusiaan” di mana Trump "lebih banyak berbicara." Mantan pejabat itu menambahkan, AS memandang situasi di Gaza sangat kritis dan merasa turut bertanggung jawab.

"AS tidak hanya merasa situasinya gawat, tetapi juga merasa memiliki tanggung jawab karena adanya GHF,” tuturnya, merujuk pada Gaza Humanitarian Fund (GHF).
 

Baca Juga:
Netanyahu Hadapi Kecaman atas Rencana Israel Ambil Kendali Militer di Gaza

Panggilan ini mendorong utusan khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, melakukan kunjungan ke wilayah tersebut pekan lalu. Menurut pejabat yang mengetahui diskusi di Israel, kunjungan Witkoff disambut positif oleh pihak Israel yang menilai ia memahami tantangan yang dihadapi negara itu. Witkoff juga membahas kritik internasional terhadap GHF dan kelayakan memperluas bantuan.

GHF, yang mulai beroperasi di Gaza sejak Mei, menyalurkan bantuan di lokasi distribusi tertentu yang jauh dari sebagian warga yang membutuhkan, memicu kerumunan besar. Menurut PBB, hingga akhir Juli lebih dari 1.000 warga Palestina tewas saat berusaha mendapatkan makanan, beberapa di antaranya ditembak pasukan Israel di dekat lokasi distribusi.

Juru bicara Gedung Putih Anna Kelly menolak mengomentari isi percakapan itu kepada NBC dan menegaskan Trump saat ini tengah mencoba mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza.

"Kami tidak mengomentari percakapan pribadi Presiden. Presiden Trump fokus mengembalikan seluruh sandera dan memastikan warga Gaza mendapat pasokan makanan,” ujarnya.

Sementara itu, upaya gencatan senjata terbaru masih menemui jalan buntu. Pejabat Israel yang dikutip NBC menilai Hamas tidak terdorong untuk merundingkan pembebasan sandera yang tersisa, sehingga opsi ofensif militer tetap menjadi pilihan utama.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)