Ilustrasi. Foto: Freepik.
Insi Nantika Jelita • 13 July 2025 16:00
Jakarta: Direktur Ekonomi Digital Celios Nailul Huda membeberkan dampak negatif jika tarif Trump sebesar 32 persen untuk impor barang-barang dari Indonesia benar-benar diterapkan. Dampak bagi perekonomian Indonesia dinilai akan sangat serius.
Permintaan terhadap produk Indonesia di pasar Amerika Serikat (AS) akan menurun drastis, yang akan diikuti oleh penurunan produksi dalam negeri. Akibatnya, ekspansi industri akan terhambat dan berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor.
"Sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) menjadi yang paling rentan terdampak. Kami perkirakan sekitar 190 ribu tenaga kerja di sektor ini bisa terdampak jika ekspor ke AS menurun," ungkap Nailul dalam program Kontroversi bertajuk Tarif Kejam Trump yang disiarkan di YouTube Metro TV, dikutip Minggu, 13 Juli 2025.
Penurunan ekspor ini, lanjutnya, juga berisiko memperlambat pertumbuhan ekonomi nasional. Nailul mengutip publikasi Dana Moneter Internasional (IMF) 2024 yang menyebutkan setiap kenaikan tarif impor sebesar satu persen, dapat menurunkan volume impor sebesar 0,8 persen.
Dengan asumsi ini, ekspor Indonesia ke AS diperkirakan bisa turun hingga 25 persen. Jika kondisi ini berlanjut, Nailul memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional bisa terkoreksi dengan hanya tumbuh 4,5 persen sampai 4,7 persen.
Baca juga: Pemerintah Indonesia Kudu Cermat Hadapi Tekanan Tarif Trump |