Trump Tidak Yakin Bisa Damaikan Ukraina dan Rusia

Presiden AS Donald J Trump menghadiri persidangan penipuan perdata Trump Organization di Mahkamah Agung Negara Bagian New York di wilayah Manhattan, New York, 11 Januari 2024. (EPA-EFE/SHANNON STAPLETON)

Trump Tidak Yakin Bisa Damaikan Ukraina dan Rusia

Riza Aslam Khaeron • 6 July 2025 13:18

Washington DC: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kini secara terbuka mengakui tidak yakin dapat menghentikan perang Rusia-Ukraina, bertolak belakang dengan janji kampanyenya yang menyebut bisa segera mengakhiri konflik jika terpilih kembali. Pernyataan itu ia sampaikan di hadapan wartawan di Air Force One, Jumat, 4 Juli 2025.

Trump menegaskan perdamaian tetap menjadi prioritas, namun untuk pertama kali mengakui hasil akhirnya tidak pasti.

“Saya tidak tahu. Saya tidak bisa mengatakan apakah itu akan terjadi atau tidak,” ujar Trump, dikutip Politico, 6 Juli 2025.

Ketika ditanya ulang apakah mengakhiri perang masih menjadi prioritas, Trump menegaskan kembali komitmennya.

"Ya. Saya ingin itu terjadi," tegas Trump.

Selama kampanye, Trump berulang kali berjanji bisa menghentikan perang hanya dalam satu hari sejak menjabat, namun dalam wawancara dengan TIME Magazine, ia mengakui janji itu dia sengaja "lebih-lebihkan".

Trump juga mengungkap telah berbicara lewat telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada pekan yang sama. Ia secara terbuka kecewa dengan hasil percakapan dengan Putin.
 

Baca Juga:
Trump Semakin Tak Yakin dengan Prospek Kesepakatan Nuklir Iran

"Saya sangat tidak puas dengan panggilan saya dengan Presiden Putin," ucap Trump.

Trump menyoroti keras sikap Putin yang dinilai tetap tidak ingin mengakhiri perang. "Dia (Putin) ingin terus maju, terus membunuh orang, itu tidak baik," pungkas Trump.

Di sisi lain, percakapan Trump dengan Zelenskyy disebut lebih produktif. Zelensky menyatakan pembicaraan mereka sangat penting dan membahas pertahanan udara, produksi bersama, serta investasi pertahanan.

Trump menggarisbawahi bahwa Amerika Serikat masih terus memberikan bantuan militer ke Ukraina, namun ia juga menekankan bahwa jumlah dukungan yang diberikan sudah melampaui batas wajar menurutnya.

"Kami memberi senjata. Kami bekerja sama dengan mereka dan mencoba membantu. Tapi kami telah memberi begitu banyak senjata," sebut Trump.

Pernyataan Trump muncul di tengah keputusan Pentagon yang menghentikan sebagian pengiriman senjata ke Ukraina karena stok amunisi di AS menipis.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)