Direktur Utama Indonesia Commodity & Derivative Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) Fajar Wibhiyadi. Foto: dok ICDX.
Ade Hapsari Lestarini • 6 November 2025 17:15
Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan realisasi investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT) Indonesia pada semester I-2025 mencapai sekitar USD1,3 miliar atau sekitar Rp21,64 triliun.
Sebagai catatan, untuk 2025 ini Kementerian ESDM menargetkan investasi EBT sebesar USD1,5 miliar, naik tipis dibandingkan realisasi investasi EBT pada 2024 sebesar USD1,49 miliar atau setara Rp24,04 triliun.
Sementara itu, data Pembiayaan Sektor Ketenagalistrikan Indonesia 2019-2023 yang dirilis Climate Policy Initiative (CPI) menyebutkan, total investasi sektor ketenagalistrikan selama lima tahun terakhir mencapai USD38,02 miliar, atau rata-rata USD7,6 miliar per tahun. Adapun rata-rata investasi tahunan khusus untuk EBT sebesar USD1,79 miliar.
"Sertifikat Energi Terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) dinilai bisa memberikan multiplier effect pada pembangkit listrik berbasis EBT, yaitu dalam bentuk pendapatan lain di luar penjualan listriknya. Adanya pendapatan tambahan ini tentunya bisa mempercepat pengembalian modal investasi (payback period)," ujar Direktur Utama Indonesia Commodity & Derivative Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) Fajar Wibhiyadi, dalam keterangan tertulis, Kamis, 6 November 2025.
.jpg)
Ilustrasi. Foto: ICDX.