Di COP30 Brasil, Indonesia Tegaskan Komitmen Aksi Iklim Inklusif dan Berkeadilan

Utusan Delegasi Indonesia dalam dalam COP30 Leader Summit di Belém, Brasil. Dokumentasi Kementerian Kehutanan

Di COP30 Brasil, Indonesia Tegaskan Komitmen Aksi Iklim Inklusif dan Berkeadilan

Whisnu Mardiansyah • 7 November 2025 17:58

Jakarta: Indonesia menegaskan komitmen kuat dalam memperkuat aksi iklim global melalui strategi pembangunan hijau yang berkeadilan. Pernyataan ini disampaikan Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, dalam COP30 Leader Summit di Belém, Brasil.

“Indonesia datang ke Belém dengan pesan yang jelas: kami berkomitmen memperkuat aksi iklim nasional dan siap bekerja bersama semua negara untuk menghadirkan aksi nyata yang inklusif dan ambisius,” ujar Hashim mewakili Presiden Prabowo Subianto, Kamis, 6 November 2025.

Hashim didampingi Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq. Kehadiran mereka menunjukkan keseriusan pemerintah mengintegrasikan kebijakan sektor kehutanan dan lingkungan dalam penurunan emisi nasional.

Indonesia berpegang teguh pada Perjanjian Paris dengan target net-zero emission pada 2060 atau lebih cepat. Strategi pembangunan hijau dituangkan dalam Second Nationally Determined Contribution (SNDC) dengan plafon emisi 1,2–1,5 gigaton CO? ekuivalen pada 2035.


COP30 Leader Summit di Belém, Brasil.

Sektor kehutanan dan lahan menjadi pilar utama dekarbonisasi nasional. Melalui program FOLU Net Sink 2030, Indonesia menargetkan penurunan 92–118 juta ton CO? hingga 2030 melalui pencegahan deforestasi dan rehabilitasi hutan.

“Rata-rata deforestasi tahunan Indonesia kini berada pada titik terendah dalam dua dekade terakhir, turun 75 persen sejak 2019. Kami juga terus memperkuat konservasi satwa liar, termasuk pembangunan koridor gajah dan program konservasi berbasis masyarakat,” jelas Hashim.

Indonesia mendukung penuh inisiatif Tropical Forests Forever Facility (TFFF) senilai USD 125 miliar yang digagas Presiden Brasil Lula da Silva. Mekanisme pembiayaan global ini untuk mendukung negara-negara berhutan tropis.
 

Pemerintah berkomitmen melindungi ekosistem pesisir yang menyimpan 17 persen cadangan karbon biru dunia. Langkah ini mendukung ketahanan pangan, perlindungan garis pantai, dan keberlanjutan ekonomi masyarakat pesisir.

“Aksi iklim harus adil, inklusif, dan berpusat pada manusia. Indonesia menegaskan bahwa tidak ada yang boleh tertinggal dalam transformasi menuju masa depan hijau,” tegas Hashim.

Sebagai wujud komitmen nyata, Presiden Prabowo mengumumkan alokasi 1,4 juta hektare hutan adat bagi masyarakat adat dan lokal dalam empat tahun ke depan.

“Indonesia siap memimpin, bekerja sama, berkontribusi, dan mendukung seluruh program aksi iklim agar bersama-sama kita dapat membangun dunia yang tangguh terhadap perubahan iklim, di mana tak seorang pun tertinggal. Masa negosiasi panjang telah usai, kini saatnya aksi nyata dimulai,” tutup Hashim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)