10 Ribu Warga Padang Pariaman Terdampak Banjir

Arsip - Anggota BPBD Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar mengevakuasi korban banjir di Kecamatan Ulakan Tapakis. ANTARA/HO-Tangkapan layar.

10 Ribu Warga Padang Pariaman Terdampak Banjir

Silvana Febiari • 28 November 2025 06:30

Padang Pariaman: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat, mencatat 10.575 warga dari 3.450 rumah terdampak banjir yang melanda sejak Sabtu, 22 November 2025. Bencana tersebut menyebabkan ribuan warga harus menghadapi kondisi sulit selama hampir sepekan.

"Satu orang dinyatakan hilang hanyut terbawa banjir saat jembatan (Koto Buruak) di Nagari Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung ambruk (pagi tadi)" kata Bupati Padang Pariaman melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Padang Pariaman Zahirman, dikutip dari Antara, Jumat, 28 November 2025. 

Akibat banjir tersebut setidaknya 2.968 korban harus dievakuasi ke tempat yang telah disediakan pemerintah setempat. Pemkab Padang Pariaman juga mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan serta membuka pelayanan kesehatan korban bencana di Padang Pariaman.
 


Ia menyampaikan bahwa dari 17 kecamatan di Padang Pariaman, sebanyak 11 di antaranya dilanda banjir dalam sepekan terakhir. Kecamatan Ulakan Tapakis menjadi wilayah yang mengalami banjir terparah.

Banjir yang melanda Padang Pariaman diakibatkan oleh meluapnya sejumlah sungai, seperti Batang Anai, Batang Tapakih, dan Sungai Batang Ulakan. Luapan tersebut terjadi karena tingginya curah hujan.

Akibat banjir tersebut, enam fasilitas ibadah dan satu fasilitas pendidikan terendam, sementara 17 rumah rusak dan 13 lainnya hanyut terbawa arus. Selain itu, tiga fasilitas pendidikan juga mengalami kerusakan, serta merusak ladang dan sawah petani.

Pihaknya mengimbau warga untuk selalu meningkatkan kewaspadaan. Sebab, cuaca ekstrem yang masih menerpa daerah itu dan sekitarnya.


Banjir merendam 3.076 unit rumah wargda dan ratusan hektare lahan pertanian yang tersebar di 21 desa dalam wilayah administrasi delapan kecamatan di Padang Pariaman, Sumatera Barat, Senin (24/11/2025) ANTARA/HO-BPBD Padang Pariaman

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Minangkabau Padang Pariaman, Sumatera Barat, mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di provinsi itu. Cuaca ekstrem diperkirakan masih dapat terjadi hingga 29 November 2025.

"Dengan melihat perkembangan dinamika atmosfer aktual, masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem terutama hujan lebat hingga ekstrem yang dapat disertai angin kencang di sebagian besar wilayah Sumbar," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Desindra Deddy Kurniawan di Padang Pariaman.

Desindra Deddy mengatakan peringatan cuaca ekstrem tersebut sehubungan dengan adanya bibit siklon tropis 95B. Siklon tersebut teridentifikasi sejak 21 November 2025 di wilayah Selat Malaka sebelah timur perairan Aceh.

Kondisi tersebut, ujar dia, memicu pola pertemuan arus angin atau massa udara di Sumbar. Selain itu, Indeks Ocean Dipole (IOD) bernilai negatif sehingga meningkatkan suplai uap air dan kelembapan yang menyebabkan kondisi atmosfer labil.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febiari)