Menteri Agama Nasaruddin Umar. ANTARA/HO-Ist
Achmad Zulfikar Fazli • 27 November 2025 12:51
Jakarta: Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar berharap ada jalan keluar yang terbaik terkait konflik di tubuh internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Konflik ini menguat usai Rais Syuriah memecat Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) sebagai Ketua Umum PBNU.
“Kita harapkan yang terbaik,” ujar Menag Nasaruddin Umar di UIN Jakarta, dilansir dari Antara, Kamis, 27 November 2025.
Konflik bermula saat munculnya hasil Risalah Harian Syuriah yang meminta Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengundurkan diri dari jabatannya dan diberikan tenggat waktu 3x24 jam.
Tak lama kemudian, muncul Surat Edaran (SE) Nomor 4785/PB.02/A.II.10.01/99/11/2025 yang menyatakan Yahya Cholil Staquf sudah tidak lagi berstatus sebagai Ketua Umum PBNU sebagai tindak lanjut dari risalah harian Syuriah.
SE tersebut diteken Wakil Rais Aam PBNU Afifuddin Muhajir dan Khatib PBNU Ahmad Tajul Mafakir. Dalam surat tersebut disebutkan Yahya Cholil Staquf sudah tidak lagi berstatus Ketua Umum terhitung pada 26 November 2025.
Atas dasar keputusan tersebut, Yahya Cholil Staquf tidak lagi memiliki wewenang dan hak untuk menggunakan atribut, fasilitas, dan/atau hal-hal yang melekat kepada jabatan Ketua Umum PBNU.
Selama kekosongan jabatan ketua umum, kepemimpinan PBNU sepenuhnya berada di tangan Rais Aam selaku pimpinan tertinggi NU.
Baca Juga:
Dipecat Rais Aam, Gus Yahya: Mari Selesaikan di Muktamar NU |