Saham AS Ditutup Bervariasi, Pasar Cerna Sinyal Perlambatan The Fed

Ilustrasi. Foto: Freepik

Saham AS Ditutup Bervariasi, Pasar Cerna Sinyal Perlambatan The Fed

Annisa Ayu Artanti • 20 December 2024 08:12

New York: Saham-saham AS berakhir bervariasi pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena penguatan di awal untuk saham-saham mulai mereda pada akhir perdagangan.
 
Melansir Xinhua, Jumat, 20 Desember 2024, indeks Dow Jones Industrial Average naik 15,37 poin atau 0,04 persen menjadi 42.342,24, menghentikan penurunan beruntun terpanjang sejak 1974.
 
Sedangkan untuk indeks S&P 500 merosot 5,08 poin, atau 0,09 persen, menjadi 5.867,08. Indeks Komposit Nasdaq merosot 19,92 poin, atau 0,10 persen, menjadi 19.372,77.
 
Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir merah, dengan real estat dan material memimpin pelemahan dengan kehilangan masing-masing 1,69 persen dan 1,07 persen.
Sementara itu, sektor utilitas dan keuangan memimpin para peraih keuntungan dengan masing-masing naik 0,48 persen dan 0,40 persen.
 
Imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun naik di atas 4,5 persen untuk hari kedua berturut-turut, memperluas dampaknya terhadap ekuitas setelah lonjakan 13 basis poin di sesi sebelumnya. Imbal hasil yang lebih tinggi menekan saham-saham, menambah aksi jual pada hari Rabu.
 
Indeks-indeks utama jatuh setelah Federal Reserve memberikan sikap yang kurang dovish dari perkiraan dalam pembaruan kebijakan terbarunya.
 
“Saya kira koreksi ini dapat bertahan sedikit,” kata Co-chief investment officer Harvest Portfolio Management, Paul Meeks.
 
Baca juga: 

Wall Street Merosot



Ilustrasi. Foto: iStock

Data ekonomi AS terbaru

 
Data ekonomi terbaru yang dirilis pada hari Kamis memberikan gambaran yang beragam mengenai ekonomi AS.
 
Satu laporan mengungkapkan ekonomi tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 3,1 persen selama musim panas, laju yang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, menggarisbawahi ketahanannya meskipun Federal Reserve telah memperpanjang periode suku bunga tinggi di awal tahun ini.
 
Selain itu, pasar tenaga kerja tetap kuat, dengan lebih sedikit pekerja yang mengajukan tunjangan pengangguran minggu lalu, sebuah tanda kekuatan yang berkelanjutan dalam ketersediaan pekerjaan.
 
Namun, prospek manufaktur terpukul, karena sebuah laporan terpisah menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur di pertengahan Atlantik mengalami kontraksi yang tidak terduga, yang bertentangan dengan perkiraan pertumbuhan para ekonom.
 
Data lainnya adalah indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) pada hari Jumat. Dengan inflasi yang masih tinggi sekali lagi dalam radar Federal Reserve, PCE inti akan diawasi dengan ketat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)