Ilustrasi. Foto: Istimewa.
Husen Miftahudin • 19 August 2024 17:05
Lampung Timur: Seperti bidang lain, hoaks kini juga banyak menyasar dunia pendidikan. Hoaks yang merupakan informasi tidak benar atau menyesatkan itu, dibuat dan disebarkan dengan tujuan untuk memperdaya atau menipu orang yang menerimanya.
"Contoh-contoh hoaks umum di dunia pendidikan yakni berita palsu tentang kebijakan pendidikan atau hoaks mengenai kurikulum," kata Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung Dermawati dalam webinar literasi digital di Kabupaten Lampung Timur, dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 19 Agustus 2024.
Diskusi online bertajuk 'Tantangan Hoaks di Dalam Dunia Pendidikan' untuk segmen pendidikan itu, digelar atas kerja sama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan Provinsi Lampung.
Dermawati mengatakan, hoaks yang bertebaran di dunia maya sangat berbahaya bagi generasi muda dan dunia pendidikan. Hoaks dapat meracuni pelajar, bahkan memecah belah persatuan bangsa.
"Ciri-ciri hoaks, judul yang sensasional atau provokatif, sumber informasi tidak jelas atau tidak kredibel, kurangnya bukti atau data pendukung informasi," jelas dia.
Agar terhindar dari hoaks, Dermawati menawarkan tools dan teknik untuk memverifikasi informasi berita. Di antaranya, periksa sumber informasi, gunakan layanan pengecekan fakta (fact-checking), serta andalkan sumber berita resmi dan terpercaya.
Dampak hoaks di dalam dunia pendidikan menurut Dermawati ada dua. Dampak terhadap siswa, misinformasi yang mengarah pada kebingungan dan ketidakpastian, maupun pengaruh negatif terhadap sikap belajar dan motivasi siswa.
"Dampak terhadap guru dan institusi, menjadi tantangan dalam memberikan informasi yang benar, serta mengurangi kredibilitas institusi pendidikan," tegasnya.
Agar hoaks tidak masuk di lingkungan pendidikan, Dermawati memberikan beberapa langkah pencegahan. Diantaranya dengan mendorong budaya verifikasi sebelum menyebarkan informasi.
"Kemudian melakukan workshop dan pelatihan tentang literasi digital dan hoaks, serta kolaborasi dengan pihak eksternal untuk menyebarkan edukasi anti-hoaks," beber dia.
Baca juga: Pecut Literasi Digital, Proses Pembelajaran Harus Akrab dengan Teknologi |