Annisa Ayu Artanti • 15 October 2024 14:21
Bengaluru: Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Rabu meskipun inflasi turun ke level terendah sejak 2021.
Melansir Channel News Asia, Selasa, 15 Oktober 2024, keputusan itu akan mengacu oleh surutnya ekspektasi pelonggaran agresif Federal Reserve AS melemahkan rupiah, kata jajak pendapat Reuters menemukan.
Inflasi turun ke level terendah dalam beberapa tahun terakhir di 1,84 persen di bulan September dan telah berada dalam target BI sebesar 1,5 persen hingga 3,5 persen di sepanjang tahun 2024, yang mengisyaratkan bahwa bank sentral dapat menurunkan suku bunga lebih lanjut sebelum akhir tahun.
Meskipun BI telah melakukan intervensi untuk menstabilkan rupiah minggu lalu, mata uang ini telah turun lebih dari 3 persen dari puncaknya di bulan September menyusul laporan ketenagakerjaan AS yang kuat.
Hal ini menunjukkan bahwa bank sentral Asia ini tidak mungkin untuk melakukan penurunan suku bunga secara berturut-turut setelah mengejutkan pasar dengan pelonggaran pertama dalam lebih dari tiga tahun di bulan September.
Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: MI/Ramdani
Menandai pergeseran ekspektasi, lebih dari 75 persen ekonom, 24 dari 31 ekonom, dalam jajak pendapat Reuters pada 7-14 Oktober memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga acuan pembelian kembali tujuh hari pada 6,00 persen pada 16 Oktober.
Pada jajak pendapat sebelumnya, yang diambil setelah pemangkasan suku bunga acuan bulan lalu, lebih dari 50 persenresponden memperkirakan akan ada pemangkasan lagi minggu ini.
BI juga diperkirakan akan mempertahankan suku bunga overnight deposit facility dan lending facility tidak berubah, masing-masing pada 5,25 persen dan 6,75 persen.
“Perkembangan pasar akhir-akhir ini telah menggeser peluang yang mendukung BI untuk mempertahankan suku bunga acuannya... Data pasar tenaga kerja AS yang lebih kuat dari yang diantisipasi memicu repricing pasar terhadap ekspektasi suku bunga AS dan tekanan baru terhadap rupiah,” ANZ mengatakan dalam sebuah catatan untuk klien,
Ditambahkan, jugan bahwa dalam jangka panjang mereka terus melihat 5,00-5,25 persen sebagai kisaran yang masuk akal untuk suku bunga acuan.
“BI memiliki bias pelonggaran, dan penurunan suku bunga lebih lanjut hanyalah masalah waktu. Jika sentimen risiko global membaik pada hari-hari menjelang pertemuan BI di bulan Oktober, penurunan suku bunga sebesar 25 bp tentu saja mungkin terjadi," tulisnya.