KTT G20 di Brasil. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 18 November 2024 17:05
Ankara: Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar pada Minggu menyebut rancangan deklarasi pertemuan negara-negara ekonomi utama G20 mengenai perang mematikan Israel di Jalur Gaza sebagai “seimbang namun bias”.
“Pernyataan akhir dari KTT G20 harus mengakui apa yang disebutnya hak Israel untuk membela diri dan mengutuk kelompok perlawanan Palestina Hamas dan gerakan Lebanon, Hizbullah,” ujar Saar, dalam pernyataan di akun X, seperti dikutip Anadolu, Senin 18 November 2024.
Israel telah melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza menyusul serangan Hamas tahun lalu, menewaskan hampir 43.800 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 103.600 lainnya.
Konflik telah menyebar ke Lebanon, dengan Israel melancarkan serangan mematikan di seluruh negeri dalam eskalasi dari perang lintas perbatasan selama setahun antara Israel dan Hizbullah sejak dimulainya perang Gaza. Hampir 3.500 orang telah tewas sejak saat itu dan lebih dari 14.600 lainnya terluka.
Saar mengatakan dia berbicara dengan mitranya dari negara-negara G20 untuk memasukkan dalam pernyataan akhir apa yang disebutnya "pengakuan hak Israel untuk membela diri," menuntut pembebasan tawanan Israel di Gaza, dan mengutuk Hamas dan Hizbullah.
“Pernyataan lain apa pun yang tidak menanggapi kekhawatiran Israel akan membahayakan perdamaian dan keamanan kawasan tersebut,” imbuh Saar.
Para pemimpin kelompok ekonomi terbesar G20 akan bertemu di Rio de Janeiro pada hari Senin dan Selasa untuk pertemuan puncak tahunan mereka yang diselenggarakan oleh Brasil.
Meskipun ada peringatan internasional bahwa kawasan Timur Tengah berada di ambang perang regional, Israel memperluas konflik saat ini dengan melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober. (Antariska)