Harga Pupuk, Sewa Lahan, hingga Upah Kerja Jadi Penyebab Harga Beras Tinggi

Ilustrasi. Foto: MI

Harga Pupuk, Sewa Lahan, hingga Upah Kerja Jadi Penyebab Harga Beras Tinggi

Fetry Wuryasti • 2 June 2024 17:34

Jakarta: Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi membeberkan penyebab tingginya harga gabah dan beras di masyarakat.
 
Dia mengatakan, faktor utamanya adalah besaran biaya produksi yang antara lain mencakup biaya sewa lahan, upah tenaga kerja, pupuk, dan lain sebagainya.
 
Untuk itu pemerintah berupaya menjaga keseimbangan guna mewujudkan kewajaran harga di setiap tingkatan baik produsen, pedagang, maupun masyarakat dengan menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) sesuai dengan kondisi kekinian.
 
"Tingginya HET beras memang disesuaikan dengan biaya produksi sehingga pemerintah dapat menjamin keseimbangan dan kewajaran harga di seluruh tingkatan. Kita harus bisa memaklumi dan terus mendukung petani agar dapat terus berproduksi," jelas Arief dilansir Media Indonesia, Minggu, 2 Juni 2024.
 
Baca juga: 

Jokowi Akui Harga Beras Sulit Turun

 
Untuk itu bantuan pangan beras disebar oleh pemerintah. Contohnya, bantuan pangan beras di GBB Perum Bulog Teluk Binjai diberikan kepada 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari total 14.815 KPM sesuai data Kemenko PMK dengan rincian Kelurahan Buluh Kasap 80 KPM, Teluk Binjai 110 KPM, Jaya Mukti 105 KPM, Bukit Batrem 250 KPM, Tanjung Palas 200 KPM, Bumi Ayu 200 KPM, Dumai Kota 155 KPM.
 
Realisasi penyaluran bantuan pangan Kota Dumai pada April telah mencapai 100 persen, sementara untuk Mei telah mencapai 90 persen. Secara nasional penyaluran tahap kedua ini telah terealisasi hingga 44,95 persen dengan rincian April 204.729.360 kg, Mei 90.469.830 kg, dan Juni 1.504.710 kg.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)