Hari Insinyur Sedunia Diperingati 15 September, Sejarah dan Asal Kata Insinyur

Ilustrasi Hari Insinyur Sedunia. Foto: Pixabay

Hari Insinyur Sedunia Diperingati 15 September, Sejarah dan Asal Kata Insinyur

Surya Perkasa • 15 September 2025 17:09

Jakarta: Hari Insinyur Sedunia diperingati setiap 15 September. Peringatan ini bentuk penghargaan kepada insinyur yang berperan penting menghadirkan teknologi, infrastruktur, hingga inovasi yang memudahkan kehidupan manusia.

Yuk simak trivia seputar Hari Insinyur Sedunia dan arti kata insinyur tersebut!
 

Sejarah penetapan Hari Insinyur Sedunia

Penetapan peringatan Hari Insinyur Sedunia atau World Engineer Day ditetapkan International Federation of Engineering Organizations (IFEO) pada 2002. Penetapan hari peringatan ini bentuk pengakuan dan apresiasi, sekaligus mempromosikan kontribusi insinyur di era pembangunan global yang kian pesat.
 

Hari Insinyur Sedunia dan revolusi industri

Sejarah lahirnya Hari Insinyur Sedunia tak bisa dilepaskan dari jejak panjang revolusi industri. Pada abad ke-17, Thomas Savery dan James Watt menciptakan mesin bertenaga uap yang memicu terjadinya Revolusi Industri 1.0 sekitar tahun 1760–1840. Penemuan mesin uap ini menjadi fondasi lahirnya industri modern.

Kemudian, Michael Faraday menghadirkan kontribusi pada abad ke-18 dengan penelitian elektromagnetik yang dilakukannya kelak melahirkan motor listrik pada 1872. Dunia juga mengenal Francis Ronalds, pencipta sistem telegraf listrik pertama pada 1816 yang merevolusi cara manusia berkomunikasi.

Kemajuan demi kemajuan yang dibangun oleh tidak sedikit insinyur ini mengubah wajah peradaban. Dari sekadar tenaga uap hingga teknologi komunikasi modern.
 
Baca: 
Daftar 5 Negara Populasi Terkecil Dunia, Vatikan Nomor Berapa?
 

Kenapa disebut “Insinyur”?

Istilah insinyur berasal dari bahasa Belanda ingenieur. Istilah ini kemudian diadopsi menjadi gelar akademik bagi lulusan perguruan tinggi teknik pada masa Hindia Belanda. Gelar ini kemudian juga diadopsi di Indonesia, sehingga lulusan teknik mendapat gelar "Ir", singkatan dari insinyur, di depan namanya. Ir Soekarno, lulusan Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB), menjadi salah satu tokoh Indonesia yang menyandang gelar tersebut.

Dalam KBBI, “insinyur” berarti sarjana teknik. Maka, penyebutan insinyur lekat dengan profesi yang terkait dengan ilmu teknik, sipil, mesin, listrik, pertanian, hingga pertambangan.
 

Insinyur hilang, sarjana teknik datang

Penggunaan gelar insinyur kemudian "hilang" dari dunia akademik. Seiring perkembangan pendidikan tinggi, pemerintah menetapkan standarisasi gelar akademik melalui Keputusan Mendikbud Nomor 036/U/1993. Sejak itu, lulusan S1 teknik menggunakan gelar Sarjana Teknik (ST). Gelar insinyur tidak lagi diberikan.

Namun, istilah tersebut kembali hidup setelah lahirnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran. Beleid ini mengatur insinyur bukan lagi sekadar gelar akademik, melainkan gelar profesi.

Untuk mendapat gelar Ir, lulusan teknik harus mengikuti Program Profesi Insinyur dan memenuhi standar kompetensi. Setelah terdaftar resmi, gelar Insinyur kembali dapat digunakan.



(Shandayu Ardyan Nitona Putrahia Zebua)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)