Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menuju RSUD Majenang, Sabtu (15/11/2025). ANTARA/HO-Basarnas Cilacap
Lukman Diah Sari • 15 November 2025 14:01
Cilacap: Tim Search and Rescue (SAR) gabungan kembali menemukan tiga korban bencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada hari ketiga operasi pencarian, Sabtu, 15 November 2025. Korban ditemukan rentang pukul 10.00 hingga 12.00 WIB, di titik worksite A2.
Identitas 3 korban tersebut, yakni:
- Muhammad Hafiz, usia 6 tahun, ditemukan pukul 10.06 WIB
- Nurisnaini, usia 30 tahun, ditemukan pukul 10.44 WIB
- Asmanto, usia 70 tahun, ditemukan pukul 11.37 WIB
“Alhamdulillah, telah kita temukan lagi tiga jenazah sehingga tinggal 17 lagi. Kita sudah bekerja secara maksimal. Dari pagi alat berat hanya ada dua, kemudian menjadi empat, dan sekarang sudah bertambah menjadi tujuh. Nantinya akan dibantu hingga 12 alat berat,” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Budi Irawan saat konferensi pers di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap, Sabtu siang, 15 November 2025, melansir
Antara.
Longsor di Cilacap. (Media Indonesia)
Ia mengatakan kondisi medan sebagai menantang karena para korban tertimbun material longsor pada kedalaman 3 meter hingga 8 meter. Oleh karena itu, penambahan alat berat diperlukan untuk mempercepat proses penggalian dan memperluas area pencarian.
“Kita berharap cuaca mendukung agar proses ini bisa semakin cepat. Seluruh kebutuhan dasar warga terdampak sudah terpenuhi. Sesuai arahan Presiden, penanganan korban harus tuntas, tidak hanya proses pencarian, juga penyediaan hunian sementara bagi warga yang rumahnya tidak dapat dihuni lagi,” jelas dia.
Kepala Kantor SAR Cilacap Muhammad Abdullah mengatakan operasi pencarian telah dibagi dalam dua sektor utama, yaitu sektor A dan sektor B. Sektor A mencakup tiga worksite, yakni A1, A2, dan A3. Adapun sektor B terdiri dari worksite B1 dan B2.
“Dalam pelaksanaan hari ketiga ini, dua korban pertama ditemukan di worksite A2 dalam kondisi meninggal dunia. Terbaru, pukul 11.37 WIB, satu
body part (bagian tubuh) korban kembali terevakuasi dari lokasi yang sama,” jelas dia.
Longsor di Cilacap. (Media Indonesia)
Ia mengatakan proses evakuasi dilakukan menggunakan ekskavator karena tebalnya material longsor dan kondisi tanah yang tidak stabil. Setelah berhasil dievakuasi, seluruh jenazah dibawa ke RSUD Majenang untuk proses identifikasi lanjutan oleh tim medis.
Menurut dia, operasi SAR mendapat dukungan penuh dari berbagai unsur, termasuk anjing pelacak dari TNI, Polri, dan Basarnas, pompa alkon, peralatan berat dari BNPB, serta personel dari organisasi potensi SAR dan instansi pemerintah lainnya. Ia mengatakan tim SAR dijadwalkan melanjutkan operasi hingga cuaca dan kondisi medan tidak memungkinkan, dengan prioritas utama mempercepat penemuan seluruh korban yang masih hilang.
“Hingga saat ini, tim SAR gabungan masih terus melanjutkan pencarian terhadap korban lainnya di beberapa titik yang telah dipetakan. Kami akan bekerja sampai seluruh korban ditemukan,” ujar dia.
Bencana tanah longsor terjadi pada Kamis, 13 November 2025, sekitar pukul 19.00 WIB, menimbun sejumlah rumah warga di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap. Longsor tersebut merusak 12 rumah serta mengancam 16 rumah lainnya di area seluas sekitar 6,5 hektare.
Material longsor menimbun permukiman dan menyebabkan penurunan tanah sedalam 2 meter serta retakan sepanjang 25 meter. Hingga Sabtu, pukul 12.00 WIB, enam korban longsor ditemukan meninggal dunia. Sehingga masih ada 17 warga dalam pencarian.