Penyidikan Rasuah Lahan Whoosh, KPK Fokus Cari Peristiwa Pidana

Juru bicara KPK Budi Prasetyo. Metrotvnews/Candra

Penyidikan Rasuah Lahan Whoosh, KPK Fokus Cari Peristiwa Pidana

Candra Yuri Nuralam • 17 November 2025 23:40

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap perkembangan penyelidikan dugaan rasuah pengadaan lahan terkait proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Penyelidik sedang fokus mencari peristiwa pidana.

“Perkaranya masih di penyelidikan dan ini tim masih terus melakukan permintaan pendalaman dan permintaan keterangan sejumlah pihak terkait dengan peristiwa pidananya,” kata juru bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin, 17 November 2025.

Budi enggan memerinci informasi yang diulik dari sejumlah pihak yang sudah diperiksa terkait perkara ini. Pendalaman terkait proses pengadaan lahan.

“Jadi, KPK mendalami bagaimana proses-proses pengadaan, sal;ah satunya terkait dengan pengadaan lahannya,” ujar Budi.

Menurut Budi, sudah lebih banyak orang dimintai keterangan dalam perkara ini. Namun, sosok dan jumlahnya belum ya bisa dipastikan.

“Sudah lumayan ya, yang dimintai keterangan sudah cukup banyak dan ini masih terus dilakukan,” ucap Budi.


 

Baca Juga: 

Kisruh Proyek Whoosh, Menteri Nusron Siap Buka Data dengan KPK


Sebelumnya, KPK membeberkan informasi terbaru soal penyelidikan dugaan rasuah dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Dugaan korupsinya terjadi pada pengadaan lahan.

"Jadi begini. Yang kami ketahui, ini sedikit mungkin, karena ini masih penyelidikan, materinya itu terkait dengan lahan sebetulnya, jadi bukan masalah prosesnya, terkait dengan pembebasan lahan," kata pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin, 10 November 2025.

Asep enggan memerinci lokasi lahan yang diduga dikorup. KPK menduga ada kenaikan harga yang disengaja oleh sejumlah orang dalam pengadaan lahan ini.

"Artinya misalkan, pengadaan lahan nih, orang itu misalkan di pengaraan lahan yang harusnya di harga wajarnya 10 lalu dia jadi 100, kan jadi enggaj wajar tuh. Nah kembalikan dong, negara kan rugi," ucap Asep.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)