Dua Organisasi HAM Israel Tuduh Negaranya Lakukan Genosida di Gaza

Kehancuran Gaza akibat perang hampir 2 tahun. (Ashraf Amra/UNRWA)

Dua Organisasi HAM Israel Tuduh Negaranya Lakukan Genosida di Gaza

Riza Aslam Khaeron • 29 July 2025 11:28

Tel Aviv: Dua organisasi hak asasi manusia (HAM) terkemuka di Israel, B'Tselem dan Physicians for Human Rights-Israel, secara terbuka menuduh negara mereka melakukan genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza. Laporan ini diterbitkan pada Senin, 28 Juli 2025, dan menjadi pertama kalinya lembaga HAM besar dari Israel menyatakan tuduhan sekeras ini terhadap negaranya sendiri, melansir media Israel.

"Israel melakukan tindakan yang terkoordinasi dan disengaja untuk menghancurkan masyarakat Palestina di Jalur Gaza," tulis B'Tselem dalam laporannya yang dirilis pada hari yang sama dengan laporan terpisah dari Physicians for Human Rights-Israel.

Organisasi HAM tersebut menilai kebijakan Israel selama 22 bulan terakhir menunjukkan pola penghancuran sistematis terhadap masyarakat sipil, termasuk melalui pemboman, kelaparan massal, pemindahan paksa, dan penghancuran infrastruktur vital.

Laporan itu menyatakan bahwa Israel telah memenuhi tiga dari lima unsur tindakan genosida berdasarkan hukum internasional, termasuk "secara sengaja menciptakan kondisi kehidupan yang mengarah pada kehancuran fisik suatu kelompok, baik secara keseluruhan maupun sebagian".

Yuli Novak, Direktur Eksekutif B'Tselem, menyebut bahwa warga Gaza telah mengalami "penghancuran tanpa preseden, kelaparan yang disengaja, dan pemindahan paksa dalam skala besar".

Ia menambahkan, "Penduduk Gaza dibom, kelaparan, dan dilucuti dari kemanusiaan serta hak-hak mereka."
 

Baca Juga:
Presiden Palestina Desak Dunia Hentikan Genosida di Gaza dan Tolak Aneksasi Tepi Barat

Guy Shalev, Direktur Physicians for Human Rights-Israel, mengatakan penting untuk menyadari bahwa tuduhan ini datang dari kelompok HAM Israel sendiri.

"Kami tahu bahwa publik Yahudi-Israel sering menolak tuduhan genosida sebagai antisemitisme. Tapi kini organisasi dari dalam negeri sendiri yang menyuarakannya," katanya.

Laporan lengkap dari B'Tselem bertajuk "Genosida Kita" menekankan bahwa kekerasan Israel bukan hanya terbatas di Gaza, tetapi juga menjalar ke Tepi Barat, Yerusalem Timur, bahkan wilayah Israel sendiri. Laporan itu menyebutkan adanya impunitas sistemik bagi pelaku kekerasan terhadap warga Palestina serta penggunaan ideologi yang menganggap Palestina sebagai ancaman eksistensial.

Kedua organisasi tersebut menyuarakan kekhawatiran bahwa genosida ini akan meluas, dan menyerukan komunitas internasional untuk mengambil langkah nyata berdasarkan hukum internasional. 

"Kejahatan ini harus dihentikan segera," ujar Orly Noy, Ketua Dewan Eksekutif B'Tselem, dalam konferensi pers di Yerusalem Timur.

Pemerintah Israel hingga kini belum memberikan tanggapan resmi atas laporan ini. Namun sebelumnya, mereka secara konsisten membantah tuduhan genosida dan menyatakan bahwa serangan mereka ditujukan untuk melawan Hamas yang mereka anggap menggunakan warga sipil sebagai tameng hidup.

Sejak 7 Oktober 2023, konflik antara Israel dan Hamas telah menewaskan lebih dari 60.000 orang di Gaza menurut klaim Kementerian Kesehatan Gaza. Israel menyatakan bahwa mereka telah menewaskan sekitar 20.000 kombatan Hamas dan bahwa 50 sandera masih ditahan di Gaza hingga saat ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)