Focus Group Discussion (FGD) bertema Teroris Musuh Kita Bersama. Dok Divisi Humas Polri.
Siti Yona Hukmana • 30 July 2025 09:05
Jakarta: Divisi Humas Polri bersama Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema Teroris Musuh Kita Bersama. Kegiatan ini digelar dalam rangka memperkuat upaya kontra radikalisasi di tengah masyarakat.
Kabag Disindig Divhumas Polri Kombes Rahmanto Sujudi mengatakan, bahwa penanggulangan paham radikal memerlukan keterlibatan seluruh pihak, tidak hanya aparat keamanan. Terlebih, narasi radikal sering tumbuh di ruang-ruang kosong yang tidak terisi oleh pendidikan, dialog, dan pemahaman yang sehat.
"Polisi tidak boleh hanya dilihat sebagai alat penegak hukum. Polri harus membaur, menjadi sahabat masyarakat, menjadi bagian dari solusi, dan memastikan ruang sosial kita tidak direbut oleh paham kekerasan," kata Rahman dalam keterangannya, Rabu, 30 Juli 2025.
Ia juga menekankan pentingnya membangun ketahanan ideologi di masyarakat melalui pendekatan edukatif, spiritual, budaya, dan komunikasi publik yang efektif. Peran Polri dalam kontra radikal disampaikan secara komprehensif dalam kegiatan ini.
Meliputi upaya pencegahan dan deteksi dini, peningkatan kepercayaan masyarakat melalui pendekatan humanis, pemanfaatan intelijen sosial, kerja sama antar lembaga, serta penegakan hukum yang terukur. Semua itu diarahkan untuk menciptakan sinergi nasional dalam menjaga keutuhan dan keamanan bangsa dari ancaman ideologi ekstrem.
Baca juga: BNPT Gandeng Mahasiswa Cegah Penyebaran Ideologi Kekerasan di Masyarakat |