PM Kanada Mark Carney. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 9 August 2025 19:05
Ottawa: Perdana Menteri Kanada Mark Carney pada Jumat, 8 Agustus, mengecam keputusan Israel untuk meningkatkan operasi militer di Jalur Gaza. Menurut Carney, hal tersebut hanya akan memperburuk situasi di wilayah terkepung tersebut.
“Eskalasi ini tidak akan menghentikan horor kemanusiaan di Gaza atau penderitaan yang semakin mendalam, baik bagi sandera Israel maupun warga sipil Palestina. Langkah ini juga tidak akan mendorong perdamaian dan keamanan jangka panjang bagi rakyat Israel,” kata Carney, dikutip dari Middle East Monitor, Sabtu, 9 Agustus 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan setelah PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Jumat bahwa militernya akan menduduki Kota Gaza.
Carney menyerukan gencatan senjata segera, dan mendesak Hamas untuk “segera” membebaskan seluruh sandera yang ditahan sejak serangan 7 Oktober 2023.
“Hamas harus melucuti senjata; dan kita harus melihat lonjakan besar dan berkelanjutan bantuan kemanusiaan dalam skala yang diperlukan,” tambah dia.
Carney mengatakan Kanada terus bekerja sama dengan mitra internasional menuju solusi dua negara antara Palestina dan Israel.
“Kami menegaskan kembali bahwa Hamas tidak boleh memiliki peran dalam pemerintahan masa depan negara Palestina yang telah didemiliterisasi. Kanada akan terus mendukung komitmen Otoritas Palestina terhadap reformasi dan tata kelola yang kuat dan demokratis,” tutur dia.
Kanada mendesak semua pihak untuk bernegosiasi dengan “itikad baik menuju perdamaian yang adil, bermakna, dan langgeng” yang menghormati martabat, keamanan, dan aspirasi seluruh rakyat Palestina dan Israel, kata Carney.
Israel menghadapi gelombang kecaman internasional atas genosida di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 61.000 orang sejak Oktober 2023. Kampanye militer ini telah menghancurkan wilayah tersebut dan memicu kelaparan massal yang menyebabkan sejumlah kematian.
Baca juga: Otoritas Palestina Desak AS Cegah Israel Duduki Gaza