Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com
Insi Nantika Jelita • 4 June 2025 20:08
Jakarta: General Manager & Technology Leader International Business Machines (IBM) ASEAN Catherine Lian memperkirakan penerapan kecerdasan buatan (AI) berpotensi menggantikan tugas-tugas yang repetitif.
"Namun justru karena hal tersebut, diperlukan kolaborasi lintas sektor, termasuk antara pemerintah dan swasta, untuk menyiapkan tenaga kerja agar dapat beradaptasi dan mengisi peran-peran baru yang bernilai tambah," ujarnya dalam media briefing bertajuk Perusahaan Indonesia Siap Menerapkan AI untuk Mendorong Pertumbuhan Nasional di Jakarta, Rabu, 4 Juni 2025.
Catherine menuturkan setelah sukses di sektor teknologi informasi (TI), kecerdasan buatan kini semakin luas diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk inovasi produk, desain, dan pengembangan. Penerapannya kemudian meluas ke area layanan pelanggan, pemasaran, keuangan, operasional, penjualan, hingga sumber daya manusia (SDM).
Menariknya, di banyak negara Asia Tenggara, departemen SDM justru menjadi pelopor dalam mengadopsi teknologi AI di lingkungan kerja.
Dalam satu dekade terakhir, dunia menyaksikan perubahan teknologi yang begitu pesat. Jika sepuluh tahun lalu pembicaraan masih berpusat pada komputasi awan atau cloud, kini sorotan utama tertuju pada kecerdasan buatan. AI diprediksi akan memberikan kontribusi ekonomi besar.
"Sepuluh tahun yang lalu, saya berbicara tentang cloud. Kini, kita membahas AI yang diprediksi berkontribusi hingga USD4,4 triliun bagi ekonomi global,” ujar Catherine.
Baca juga:
Transformasi Digital Dinilai Mampu Menghapus Kerumitan Kegiatan Operasional |