Menaker Ungkap Lonjakan PHK, 24.036 Orang per April 2025

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli. Dok. Tangkapan Layar

Menaker Ungkap Lonjakan PHK, 24.036 Orang per April 2025

Fachri Audhia Hafiez • 6 May 2025 10:28

Jakarta: Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan jumlah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada 2025 meningkat dibanding 2024. Tercatat 24.036 orang terkena PHK per April 2025.

"Saat ini terdata sekitar 24 ribuan, jadi sudah sepertiga lebih dari tahun 2024. Jadi kalau ada yang bertanya, PHK year to year saat ini dibanding tahun lalu itu meningkat," kara Yassierli dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 5 Mei 2025.

Jumlah PHK terbesar terjadi saat pandemi covid-19 pada 2020. Jumlah pekerja dan buruh yang terkena PHK mencapai 386.877 orang.

Kemudian, turun pada 2021 dan 2022. Pada 2023, jumlah  kembali naik dan pada 2024 tercatat ada 77.965 orang yang terkena PHK.

"Dan tiga provinsi terbanyak (PHK) itu Jawa Tengah, Riau, Jakarta. Tiga sektor terbanyak (PHK) yaitu sektor industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, dan aktivitas jasa lainnya," ujar Yassierli.
 

Baca Juga: 

Puluhan Ribu Buruh Sektor Pariwisata di Yogyakarta Terancam Gelombang PHK


Menurut dia, ada 25 penyebab PHK. Namun, ada beberapa yang paling dominan. Yaitu, perusahaan tutup lantaran rugi akibat turunnya pasar dalam dan luar negeri. Lalu, relokasi pindah mencari upah yang lebih murah.

"Ada kasus perselisihan hubungan industrial tapi ini biasanya tidak massal hanya satu perusahaan, kemudian tindakan balasan pengusaha akibat mogok kerja, jadi ini hubungan industrial juga," kata dia.

Penyebab lainnya, yaitu efisiensi jumlah pegawai. Kemudian, perubahan transformasi bisnis, hingga perusahaan pailit akibat beban kewajiban kepada kreditur.

"Jadi penyebab PHK juga beragam. Jika ditanya mitigasinya seperti apa, tentu kita akan lihat case by case-nya seperti apa," kata dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)