Komandan RSF 'Jagal El Fasher' Abu Lulu Dikabarkan Bebas

Komandan RSF, Abu Lulu ditangkap setelah dikecam dunia internasional atas pembantaian di El Fasher. (via Sudan Tribune)

Komandan RSF 'Jagal El Fasher' Abu Lulu Dikabarkan Bebas

Riza Aslam Khaeron • 5 November 2025 13:50

El-Fasher: Komandan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang dikenal luas dengan julukan "Sang Jagal El Fasher," Abu Lulu, dilaporkan kembali muncul di publik meskipun sebelumnya telah diumumkan ditangkap oleh RSF.

Melansir Al Araby pada Selasa, 4 November 2025, video baru menampilkan sosok Abu Lulu dalam kondisi bebas, berdiri di samping kendaraan RSF di kota al-Fasher

Abu Lulu, yang bernama asli al-Fateh Abdullah Idris, adalah komandan lapangan berpangkat brigadir di tubuh RSF. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh utama yang terlibat dalam pembantaian massal terhadap warga sipil di al-Fasher setelah kota itu jatuh ke tangan RSF pada Oktober lalu.

Dalam berbagai rekaman video, ia terekam menyombongkan diri telah membunuh sekitar 900 warga sipil dan menyatakan tekad menambah korban hingga 1.000.

Dalam rekaman audio lain yang diyakini bersuara dirinya, ia mengatakan, "Aku akan terus membunuh hingga jumlah korban mencapai 2.000 orang."

Dalam salah satu video, ia terlihat menembak seorang pria yang sudah tergeletak di parit setelah berkata, "Aku tidak akan memberi ampun padamu, aku tidak akan memaafkanmu."

Ia juga terekam menanyai seorang warga sipil bernama A’am Ahmed tentang asal suku dan posisi militer Sudan, lalu menembaknya dari jarak dekat setelah mengetahui pria itu berasal dari suku Borgo—kelompok non-Arab Darfur.

Abu Lulu juga dikaitkan dengan sejumlah kekejaman lainnya sejak 2024, termasuk pembantaian terhadap personel militer Sudan di kilang Jili, eksekusi tahanan di Um Sumayma, Negara Bagian Kordofan Utara, serta serangan terhadap warga sipil di El Fula, Kordofan Barat.
 

Baca Juga:
Komandan RSF Sudan yang Pamer Bunuh 900 Warga El-Fasher Ditangkap

Pekan lalu, di tengah tekanan internasional, RSF mengumumkan telah menangkap Abu Lulu dan menyebarkan rekaman yang menunjukkan dirinya diborgol dan dimasukkan ke dalam Penjara Shala di El Fasher.

Dalam pernyataannya, RSF menyebut penangkapan ini sebagai bagian dari komitmen menegakkan hukum dan mencegah pelanggaran yang mencederai martabat manusia serta bertentangan dengan Konvensi Jenewa. Mereka menyatakan bahwa penyelidikan hukum sedang dilakukan terhadap Abu Lulu dan sejumlah tersangka lainnya.

Komandan RSF, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo alias Hemedti, juga disebut telah membentuk komite hukum dan militer untuk menyelidiki pelanggaran selama pengambilalihan El Fasher.

"Kami berkomitmen penuh terhadap penegakan hukum dan tidak ada seorang pun yang berada di atas hukum," bunyi pernyataan resmi RSF mengutip Darfur24

Namun, keesokan harinya, muncul video baru yang menunjukkan Abu Lulu kembali dalam kondisi bebas. Dalam video tersebut, ia terlihat aktif di akun TikTok baru dan berpose di dekat kendaraan militer RSF, seolah tidak pernah ditahan. 

Melansir Al Araby, salah satu anggota RSF bahkan menyatakan bahwa Abu Lulu dibebaskan karena dianggap tidak bersalah dan bahwa korban-korbannya adalah "anggota tentara Sudan yang menyamar sebagai warga sipil".

Kemunculan video itu memicu kemarahan luas di media sosial. Banyak pengguna menilai pengumuman penangkapan itu hanyalah sandiwara RSF untuk menghindari tekanan dan sanksi internasional atas kejahatan perang yang dilakukan pasukannya di El Fasher. 

Para pengamat juga meragukan keseriusan Hemedti dalam membawa pelaku ke pengadilan, mengingat permintaan serupa terhadap pembantaian di El-Geneina tahun 2023 belum ditindaklanjuti hingga kini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)