Koordinator IGPC, Muhammad Husein. (Foto: Chairul Akhmad)
Willy Haryono • 10 September 2025 07:39
Tunis: Indonesia Global Peace Convoy Indonesia (IGPC) mengecam keras serangan pesawat nirawak (drone) terhadap salah satu kapal utama armada Global Sumud Flotilla (GSF) di perairan Tunisia pada Selasa kemarin.
Koordinator IGPC, Muhammad Husein, menyebut serangan itu dilakukan Zionis Israel, dan merupakan tindakan pengecut. Sebab, yang diserang adalah kapal yang melakukan misi kemanusiaan.
"Yang berada dalam kapal Family Boat itu adalah tokoh-tokoh utama dan steering committee dalam misi ini. Kapal ini berada di Tunisia. Ini jelas melanggar berbagai hukum internasional," papar Husein, dalam keterangan tertulis IGPC pada Selasa, 9 September 2025.
Apalagi, lanjut Husein, yang diserang masyarakat sipil tak bersenjata yang berada di negara lain. Serangan ini makin menambah rangkaian dan silsilah pelanggaran-pelanggaran Israel di dunia.
"Walau begitu, hal ini menambah motivasi bagi kami dan menambah semangat teman-teman untuk melanjutkan gerakan ini," papar Husein.
Menurutnya, serangan tadi malam terhadap salah satu kapal GSF menunjukkan pihak Israel sangat takut pada gerakan damai ini. Sebab, gerakan ini adalah gerakan tanpa kekerasan (non violence).
"Mereka menunjukkan rasa takut yang sangat besar sehingga mengirimkan drone. Padahal jaraknya sangat jauh hingga 1.500 kilometer," ujar Husein.
Ia menambahkan, pihak Israel sengaja melakukan teror dengan harapan para relawan takut dan mengundurkan diri. Tapi sekali lagi, kata Husein, tindakan pengecut mereka ini malah menambah semangat dan menggedor mentalitas para relawan untuk menembus blokade Gaza melalui jalur laut.
Husein juga menegaskan, tak satu pun warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam serangan drone dini hari tadi. Semua anggota delegasi Indonesia yang tergabung dalam IGPC dalam keadaan baik-baik saja.
"Alhamdulillah, secara fisik dan mental kami siap melanjutkan perjalanan menuju Gaza yang akan diagendakan akan bergerak besok di hari Rabu. IGPC di Tunis meminta dukungan semua pihak terutama doa dan atensi seluruh rakyat Indonesia," harap Husein.
"Semakin besar atensi yang diberikan semakin atensi yang diberikan kepada kami semakin kecil risiko yang kami dapatkan," tegasnya.
Sebab, lanjut Husein, kalau dunia memantau secara simultan dan konsisten, semakin kecil perilaku agresif Israel terhadap para relawan.
Sementara itu, serangan drone lanjutan menghantam kapal lain dari Global Sumud Flotilla. Kapal bernama Alma yang berlayar dengan bendera Inggris itu mengalami kerusakan akibat kebakaran di dek atas usai serangan drone.
Api berhasil dipadamkan, dan seluruh penumpang serta kru dinyatakan selamat
Armada GSF yang bertolak menuju Gaza terdiri atas relawan dari 44 negara. Dua jurnalis Metro TV, Iqbal Himawan dan Yahdin Syafrizal, ikut serta dalam perjalanan ini.
Baca juga: Global Sumud Flotilla Kembali Diserang Drone di Tunisia, Satu Kapal Rusak