Lebih dari 80% Orang Memakai THR untuk Zakat dan Makanan

Ilustrasi. Foto: Metrotvnews.com/Eko Nordiansyah.

Lebih dari 80% Orang Memakai THR untuk Zakat dan Makanan

Ade Hapsari Lestarini • 31 March 2025 14:23

Jakarta: Menjelang Hari Raya Lebaran, masyarakat Indonesia tidak hanya merayakan momen kebersamaan, tetapi juga menerima Tunjangan Hari Raya (THR) sebagai penghasilan tambahan untuk mempersiapkan berbagai kebutuhan menjelang hari raya.
 
Berdasarkan riset Jakpat pada 2024, selain gaji, 59 persen responden bergantung pada THR untuk memenuhi keperluan di bulan Ramadan. Lebih dari itu, tiga dari empat responden mengaku pengeluaran mereka selama Ramadan 2024 masih berfokus pada kebutuhan harian, terutama makanan.
 
Sebanyak 80 persen dari mereka juga memberikan zakat, disusul dengan beragam pengeluaran lainnya, seperti buka puasa bersama atau bukber, mudik, membeli baju baru, hingga hampers untuk kerabat.
 
Bagi para profesional muda yang baru memulai karier, mendapatkan THR pertama adalah pengalaman istimewa. Nah, tapi jangan sampai terlena dan boros, ya! Ini justru bisa menjadi kesempatan emas bagi kita dalam membiasakan perencanaan keuangan yang lebih baik di masa depan, sambil tentunya tetap merayakan hasil kerja keras kita di bulan suci.
 
Bingung bagaimana Anda bisa mengalokasikan THR dengan bijak? Jangan khawatir, Bank DBS Indonesia hadir dengan serangkaian tips berikut untuk Anda!
 

Hitung kembali total pengeluaran bulanan

 
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya biaya hidup, penting bagi kita untuk lebih cermat mengelola keuangan agar tetap stabil dan siap menghadapi kebutuhan di masa mendatang. Oleh karena itu, sebelum menggunakan THR, penting untuk memiliki gambaran yang jelas tentang kondisi keuangan saat ini.
 
Hitung kembali semua pengeluaran bulanan, termasuk kebutuhan pokok seperti makanan, transportasi, sewa tempat tinggal, maupun cicilan. Jangan lupa juga untuk menghitung pengeluaran yang sering terlewat, seperti langganan aplikasi, donasi, atau pengeluaran tak terduga.
 
Untuk memudahkan, manfaatkan fitur rekap pengeluaran otomatis di aplikasi perbankan digital yang mempermudah pencatatan dan analisis keuangan Anda.
 

Buat anggaran untuk zakat dan kebutuhan primer

 
Setelah memahami kondisi keuangan secara menyeluruh, baru kamu dapat mengalokasikan THR untuk berbagai keperluan. Pertama-tama, prioritaskan kebutuhan wajib seperti zakat fitrah.
 
Pada umumnya, besaran zakat fitrah adalah 2,5 kg dari jenis bahan makanan pokok yang biasa dikonsumsi. Zakat fitrah juga dapat dibayarkan dengan uang tunai senilai takaran tersebut.
 
Dengan membayar zakat fitrah, Anda berarti telah membagi rezeki dengan mereka yang membutuhkan dan memiliki hak terhadap rezeki tersebut. Setelah zakat fitrah terpenuhi, alokasikan dana THR untuk kebutuhan lainnya seperti biaya mudik, THR untuk keluarga, serta belanja kebutuhan Lebaran.
 
Gunakan metode 50/30/20 untuk menyusun anggaran: 50 persen untuk kebutuhan dasar, 30 persen untuk dana darurat, utang, tabungan dan investasi, serta 20 persen untuk keinginan seperti baju baru dan hampers Lebaran.
 
Beberapa kiat yang dapat Anda terapkan untuk menghemat pengeluaran, di antaranya memesan tiket mudik lebih awal untuk mendapatkan harga lebih murah, memanfaatkan program mudik gratis yang diselenggarakan berbagai pihak, hingga menetapkan anggaran konsumsi, terutama untuk bukber yang menjadi tradisi masyarakat Indonesia.
 
Nah, jika THR tidak mencukupi kebutuhan, saatnya untuk lebih selektif dalam pengeluaran serta berkreasi untuk menambah pemasukan. Bulan puasa membuka banyak peluang usaha, seperti menerima pesanan kue, berjualan pakaian, atau usaha lainnya.
 
Dengan perencanaan yang baik, THR dapat digunakan secara optimal tanpa membebani keuangan di masa depan.
 

Lunasi utang yang ada

 
Salah satu hal yang tidak boleh Anda lupakan dalam mengatur THR adalah mengendalikan dan melunasi utang. Salah satu strategi yang dapat Anda gunakan adalah metode snowball. Pada metode ini, utang dengan saldo terkecil didahulukan sambil melakukan pembayaran minimum untuk utang lainnya.
 
Setelah utang terkecil lunas, Anda bisa mulai melunasi utang terkecil kedua, sambil terus melakukan pembayaran bulanan minimum untuk semua utang lainnya. Dengan ini, kamu bisa lebih termotivasi untuk berpegang pada rencana pelunasan utang.
 
Tapi ingat, pastikan Anda membayar tagihan dengan tepat waktu untuk menghindari utang yang terus menumpuk, karena bila semakin menumpuk, pertumbuhan keuangan Anda berisiko terhambat. Secara jangka panjang, disiplin akan pembayaran utang dapat membangun kebiasaan baik dalam diri.
 

Siapkan dana darurat dan investasikan untuk masa depan

 
Mencatat pengeluaran: done, membuat anggaran: done, melunasi utang: done. Setelah itu, ada baiknya Anda menyisihkan sebagian dari THR untuk dana darurat, terutama setelah pengeluaran besar saat Lebaran.
 
Seperti yang disebutkan di atas, idealnya Anda memisahkan 30 persen dari THR dan pendapatan untuk dana ini. Selain itu, pertimbangkan untuk menginvestasikan sebagian THR ke aset finansial seperti reksa dana atau obligasi agar nilainya bertumbuh di masa depan.
 
Selain memastikan investasi dan dana darurat yang cukup, perlindungan diri juga menjadi hal yang tak kalah penting, terutama dalam keseharian maupun saat perjalanan mudik di musim libur Lebaran. Di sinilah asuransi berperan untuk memberikan ketenangan dan rasa aman.
 
Eits, investasi bukan hanya dalam bentuk uang, lho! Anda juga bisa mengalokasikan investasi untuk mengembangkan keterampilan yang bermanfaat untuk jangka panjang. Untuk kamu yang sedang bekerja part-time, freelance, atau baru mulai bekerja, gunakan THR untuk mengikuti workshop atau kelas yang bisa menunjang karier, misalnya workshop menulis, digital marketing, atau kelas literasi finansial supaya kamu dapat mengelola aset Anda dengan lebih cerdik.
 

Jaga keamanan bertransaksi

 
Sepanjang momentum Ramadan dan Lebaran, tak terhitung berapa kali kita scan QRIS saat membeli makanan, mengisi saldo e-wallet untuk pulang pergi ke tempat bukber, membayar tagihan belanja online menggunakan virtual account, dan menggesek kartu debit ketika membeli baju baru.
 
Di tengah meningkatnya frekuensi transaksi, keamanan bertransaksi harus selalu menjadi prioritas. Selain transaksi yang berhubungan dengan Ramadan dan Lebaran, periode ini juga bertepatan dengan batas akhir pelaporan pajak tahunan pada 31 Maret 2025. Hati-hati karena cybercrime atau kejahatan siber sangat riskan terjadi di waktu-waktu seperti ini!
 

Tips terhindar dari risiko penipuan keuangan

 
Agar terhindar dari risiko penipuan keuangan, penting untuk selalu waspada dan menerapkan langkah-langkah perlindungan saat bertransaksi. Beberapa cara yang dapat Anda lakukan adalah dengan menghindari membagikan PIN, OTP, atau data pribadi; waspadai modus yang mengatasnamakan bank, Direktorat Jenderal Pajak (DJP), atau menjanjikan hadiah; serta manfaatkan fitur keamanan pada perbankan digital untuk transaksi yang lebih aman.
 
"Bulan suci Ramadan dan Lebaran merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Tentunya, menghabiskan waktu bersama keluarga dan kerabat terdekat dengan penuh makna di momentum ini menjadi keinginan kita semua. Namun, tanpa perencanaan keuangan yang matang, keadaan finansial setelah masa liburan berakhir bisa menjadi tantangan sendiri," ujar Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia Melfrida Gultom, dalam keterangan tertulis, Senin, 31 Maret 2025.
 
Oleh karena itu, Bank DBS Indonesia terus mengedukasi nasabah agar dapat memanfaatkan THR dan mengelola keuangan yang baik. Ini disertai dengan berbagai solusi perbankan yang mudah, aman, dan efisien untuk menyederhanakan perencanaan dan transaksi sehari-hari.
 
Sementara dari segi keamanan, Bank DBS Indonesia pun telah menerapkan teknologi dua faktor autentikasi (2FA) dan Know Your Customer (KYC), yang dilakukan dengan memanfaatkan fitur face recognition yang terintegrasi langsung dengan Dukcapil, memastikan data nasabah yang digunakan untuk membuka rekening adalah autentik.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)