Trump Ingin Dorong 'Akhir yang Sesungguhnya' dari Konflik Israel-Iran

Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)

Trump Ingin Dorong 'Akhir yang Sesungguhnya' dari Konflik Israel-Iran

Willy Haryono • 17 June 2025 18:44

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menginginkan konflik antara Israel dan Iran yang semakin memanas berakhir dengan "penyerahan total" Teheran atas senjata nuklir. Pernyataan ini menepis anggapan bahwa Trump mungkin ingin menegosiasikan gencatan senjata sementara di Timur Tengah.

Berbicara kepada wartawan di Air Force One setelah tiba-tiba mempersingkat waktunya di KTT G7 di Kanada pada hari Senin, Trump memuji serangan Israel dan menegaskan bahwa kemampuan nuklir Iran perlu dimusnahkan.

"Penyerahan total, itu mungkin," kata Trump, dikutip dari Politico, Selasa, 17 Juni 2025.

Ia mengaku menginginkan “akhir yang sesungguhnya" dari konflik Israel-Iran yang pertama kali meletus pada 13 Juni ini.

"Saya tidak terlalu ingin berunding,” ujar Trump.

Pernyataan Trump muncul tak lama setelah ia mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam sebuah tulisan di Truth Social yang menyebutkan bahwa Trump pulang ke Washington lebih awal untuk mencoba menyelesaikan gencatan senjata antara Israel dan Iran.

Komentar presiden juga menggarisbawahi dukungannya yang semakin kuat terhadap serangan Israel yang terus berlanjut, terlepas dari retorika antiperangnya di masa lalu dan reaksi keras yang berkembang di dalam basis gerakan MAGA atas keterlibatan AS di Timur Tengah.

"Saya tidak mencari gencatan senjata, kami mencari yang lebih baik dari gencatan senjata," sebut Trump, mengulangi kritiknya terhadap Macron sebagai ‘orang baik’ yang "tidak terlalu sering melakukan hal benar."

Trump berencana untuk mengumpulkan para penasihatnya di Ruang Situasi Gedung Putih, dan mengonfirmasi bahwa dia telah mempertimbangkan untuk mengirim Wakil Presiden JD Vance dan Steve Witkoff, utusannya untuk Timur Tengah, untuk bertemu pejabat Iran.

Baca juga:  Iran Sebut Serangan Israel 'Agresi Pengecut' yang Sabotase Diplomasi Nuklir

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)