Kepala Intel Iran, Jenderal Mohammed Kazemi Tewas dalam Serangan Israel

Mohammad Kazemi, Kepala Organisasi Intelijen IRGC. (Telegram IRGC/t.me/sepah_pasdaran)

Kepala Intel Iran, Jenderal Mohammed Kazemi Tewas dalam Serangan Israel

Riza Aslam Khaeron • 16 June 2025 10:16

Teheran: Brigadir Jenderal Mohammad Kazemi, Kepala Organisasi Intelijen Garda Revolusi Iran (IRGC), tewas dalam serangan udara besar-besaran yang dilancarkan Israel pada Minggu, 15 Juni 2025.

Kazemi merupakan tokoh utama intelijen Iran sejak 2022, dan dikabarkan gugur bersama wakilnya, Hassan Mohaqiq, serta seorang perwira tinggi lain, Mohsen Bagheri. Serangan ini merupakan bagian dari operasi militer Israel yang telah berlangsung sejak Jumat, yang menargetkan infrastruktur militer dan nuklir Iran.

“Kesyahidan tiga perwira intelijen terkonfirmasi: Syahid Mohammad Kazemi, Hassan Mohaqiq, dan Mohsen Bagheri,” dikutip dari Telegram IRGC, Teheran, 15 Juni 2025.

Dalam pernyataan resminya, IRGC menyebut bahwa darah para syuhada ini tidak akan sia-sia.

“Pasukan udara Garda Revolusi Islam akan melanjutkan respons strategis dan membalas kejahatan rezim Zionis dengan tindakan tegas. Operasi rudal dan drone terhadap pusat-pusat intelijen rezim penjajah adalah tahap ketiga dari Operasi Janji yang Ditepati,” tulis IRGC, dikutip dari Telegram.

IRGC juga mengisyaratkan bahwa para pendukung Israel akan turut menjadi sasaran dalam gelombang pembalasan berikutnya.

“Para pendukung rezim kriminal ini akan menjadi target dari operasi yang efektif dan meluas sampai musuh palsu ini benar-benar dilenyapkan,” tegas pernyataan tersebut.

Menurut laporan media Iran, ketiganya tewas dalam serangan udara di Teheran pada Minggu sore.
 

Baca Juga:
Pemimpin Dirgantara IRGC Jenderal Amir-Ali Hajizadeh Tewas dalam Serangan Israel

Serangan itu juga menghantam markas Kementerian Pertahanan, pusat intelijen, dan sejumlah situs militer penting lainnya. Ledakan besar dilaporkan terjadi di beberapa titik ibu kota, termasuk kebakaran di fasilitas minyak dan ledakan jaringan pipa air.

Melansir Media Israel, IDF mengonfirmasi bahwa mereka telah melancarkan lebih dari 150 serangan udara ke berbagai wilayah di Iran, termasuk Teheran, Mashhad, dan Shiraz.

Serangan tersebut mencakup penghancuran peluncur misil, fasilitas produksi senjata, serta pesawat pengisian bahan bakar militer di Bandara Mashhad — yang disebut sebagai serangan terjauh yang pernah dilakukan Israel sejauh ini.

Panglima IDF, Letjen Eyal Zamir, menyebut operasi ini sebagai "operasi bersejarah dan belum pernah terjadi sebelumnya" yang bertujuan menghancurkan ancaman eksistensial dari Iran. “Kami membuka koridor udara menuju Teheran. Jet tempur kami menyerang ratusan target dengan presisi tinggi,” ujar Zamir, dikutip dari Media Israel, Minggu malam, 15 Juni 2025.

Hingga Senin pagi, IDF menyatakan masih terus melakukan serangan tambahan ke pusat-pusat militer, termasuk sistem radar dan lokasi pengembangan senjata nuklir. Iran mengklaim sedikitnya 224 orang tewas akibat serangan sejak Jumat, dan menyebut 90 persen korban adalah warga sipil.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)