Rupiah Ngamuk, Pagi Ini Bertengger di Rp16.371/USD

Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Susanto

Rupiah Ngamuk, Pagi Ini Bertengger di Rp16.371/USD

Husen Miftahudin • 4 February 2025 10:14

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami kenaikan cukup signifikan.

Mengutip data Bloomberg, Senin, 4 Februari 2025, rupiah hingga pukul 09.24 WIB berada di level Rp16.371 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat sebanyak 77 poin atau setara 0,47 persen dari Rp16.448 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.

Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.369 per USD. Level tersebut naik sebanyak 60 poin atau setara 0,37 persen dibandingkan dengan penutupan perdagangan hari sebelumnya pada level Rp16.429 per USD.

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah diprediksi akan melemah.

"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.430 per USD hingga Rp16.500 per USD," ujar Ibrahim dalam analisis hariannya.
 

Baca juga: Dolar AS Ambruk Pascapenundaan Tarif Impor Trump
 

Tarif impor Trump


Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif 25 persen pada impor Kanada dan Meksiko, bersama dengan bea masuk 10 persen pada Tiongkok. Ketiga negara menolak tarif tersebut dan bersumpah untuk melakukan pembalasan. Trump telah menyampaikan tarif tersebut minggu lalu, sebelum menandatangani perintah eksekutif yang memberlakukannya pada Sabtu.

Kanada merespons dengan cepat dengan menerapkan tarif balasan sebesar 25 persen terhadap impor dari AS. Sementara itu, Tiongkok mengkritik keras kebijakan tersebut, meskipun masih membuka jalan untuk berdialog dengan AS agar konflik ini tidak semakin memburuk.  

Kemudian, Trump memukul Tiongkok dengan tarif impor 10 persen sebuah langkah yang menjadi pertanda buruk bagi ekonomi Tiongkok yang sangat bergantung pada ekspor. Namun mengingat Tiongkok telah memangkas paparan perdagangannya ke AS dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam pernyataan resminya, Kementerian Keuangan dan Perdagangan Tiongkok menyebut pihaknya akan mengajukan gugatan terhadap kebijakan tarif Trump di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Selain itu, Tiongkok memperingatkan akan mengambil tindakan balasan yang belum disebutkan secara rinci, yang dijadwalkan mulai berlaku pada Selasa.

Data indeks harga PCE pengukur inflasi pilihan Fed naik sesuai perkiraan pada Desember. Angka tersebut naik lebih jauh di atas target tahunan Fed sebesar dua persen, dan juga memperhitungkan ekspektasi suku bunga AS akan tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama.


(Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Susanto)
 

Evaluasi kurs rupiah


Ibrahim mengatakan, ada kekhawatiran serius atas kebijakan tarif impor yang diberlakukan AS terhadap Tiongkok, Kanada, dan Meksiko.

"Kebijakan ini berdampak besar pada ekonomi global, sehingga pemerintah perlu berhati-hati dan mengevaluasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang saat ini di patok di angka Rp16.000," jelas dia.

Ketegangan perang dagang yang meningkat, juga menjadi perhatian pemerintah dan Bank Indonesia, mengingat perekonomiannya sangat bergantung pada perdagangan internasional. Oleh karena itu, pentingnya memahami dampak kebijakan tarif AS terhadap perekonomian, terutama dalam menghadapi potensi lonjakan inflasi

Perang dagang yang terjadi itu dapat makin mempersulit Indonesia untuk melakukan ekspor. Sebab ketika perang dagang terjadi, negara itu akan mengurangi produksi yang berdampak ke Indonesia selaku eksportir bahan baku.

Di samping itu, perang dagang tersebut juga dapat membuat negara lain menyasar Indonesia dalam melakukan impor sejumlah barang yang sebelumnya dikirim ke AS atau Tiongkok. Hal itu memanfaatkan keterbukaan perekonomian Indonesia.

"Selain itu, perang dagang ini memperlemah ekspor Indonesia yang kemudian berdampak pada neraca perdagangan Indonesia," tutur Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)