Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla. Foto: MI/Lina Herlina
Jakarta: Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) memandang pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengaku akan cawe-cawe atau ikut campur jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024 merupakan hal yang baik.
Baginya, tidak ada yang salah dengan upaya yang disampaikan oleh Jokowi selama tujuannya untuk menjaga demokrasi, menjalankan Pemilu 2024 yang jujur, dan adil.
“Kalau cawe-cawe untuk menjaga demokrasi menjalankan pemilu yang jujur dan adil (jurdil) sangat bagus. Jadi kita harap tentu bisa dilaksanakan dengan baik. Tentu kita dukung,” ujar JK, saat menghadiri acara Halal Bihalal 1444 Hijriah Alumni Mersela bersama JK dan Boediono, Selasa, 30 Mei 2023.
JK meyakini bahwa Jokowi sudah mengetahui batasan-batasan intervensinya tersebut. “Tentu masing-masing tahu batasannya apa, ya untuk pelaksanaan demokrasi yang baik dan pemilu jurdil,” katanya.
Saat disinggung soal alasan Jokowi tetap akan cawe-cawe demi 13 tahun Indonesia Maju yang juga dikaitkan sengan keberlanjutan kebijakan strategis Jokowi, JK menyatakan bahwa hal tersebut tergantung pada pemerintahan selanjutnya.
“Tergantung pemerintah dan bangsa. (Komitmen) bersama menjalankan prinsip-prinsip menyelenggarakan pembangunan yang baik, sesuai, dan efisien betul-betul dilaksanakan dengan baik,” kata JK.
JK juga menilai bahwa kebijakan strategis pada era Jokowi tetap harus berjalan. Seperti kebijakan infrastruktur akan tetap berjalan meskipun pemimpinnya berbeda.
“Pertanyaannya infrastruktur yang mana yang efisien kebutuhannya tetap pembangunan, pembangunan pemerintah tetap jalan, jalan industri tetap jalan. Cuman tentu caranya berbeda. Masing-masing pemimpin dan pemerintahan tujuannya sama, tidak ada perbedaan tujuan. Tapi yang berbeda adalah cara pilihan masing-masing pemimpin pemerintahan yang ada dan kondisi yang ada,” katanya. (Glory Natha)