Gaza Kekurangan Kuburan, Ribuan Jenazah Terpaksa Dimakamkan Seadanya

Salah satu lokasi pemakaman yang rusak diserang Israel di Gaza. (Anadolu Agency)

Gaza Kekurangan Kuburan, Ribuan Jenazah Terpaksa Dimakamkan Seadanya

Willy Haryono • 8 July 2025 11:24

Gaza: Di tengah gempuran tanpa henti dan blokade yang menyesakkan oleh Israel, warga Gaza kini menghadapi realitas baru yang memilukan: krisis lokasi pemakaman. Di banyak wilayah di Gaza, tak hanya yang masih hidup yang berjuang untuk bertahan—bahkan yang telah meninggal pun kesulitan mendapat tempat peristirahatan terakhir yang layak.

Di Rafah, Gaza selatan, pria bernama Sufyan Al Shurabji menceritakan bagaimana ia harus menguburkan lima anggota keluarganya dalam satu liang kubur karena harga satu makam resmi mencapai 1.100 shekel (sekitar Rp6 juta)—jumlah yang mustahil bagi kebanyakan warga di tengah kehancuran ekonomi total.

“Kami mengubur mereka bersama. Itu bukan pilihan, tapi satu-satunya cara,” ujar Al Shurabji kepada The National, Selasa, 8 Juli 2025.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 38.000 orang tewas sejak perang Israel-Hamas dimulai, dengan lebih dari 85.000 lainnya terluka. Namun selain korban luka dan tewas, ribuan warga kini hidup di pemakaman karena rumah-rumah mereka hancur, menjadikan tempat yang dulu sakral kini sebagai kamp pengungsian darurat.

Kekurangan kuburan diperparah penghancuran infrastruktur, blokade pasokan material bangunan, dan rusaknya puluhan kompleks makam akibat serangan Israel. Sebagian keluarga menguburkan jenazah di halaman rumah, tanah kosong, bahkan taman kota. Banyak yang hanya ditutup batu dan seng seadanya—tanpa nisan, tanpa nama.

“Saya melihat keluarga menguburkan jenazah dengan tikar dan terpal,” kata seorang relawan lokal.

Beberapa jenazah bahkan dikubur tanpa diidentifikasi karena kondisi tubuh yang mengenaskan atau karena terburu-buru di tengah serangan udara. Kementerian Wakaf Islam di Gaza mencatat lebih dari 40 kompleks pemakaman kini rusak berat atau tak dapat digunakan lagi.

Otoritas di Gaza kini meluncurkan kampanye bertajuk “Ikram” (kemuliaan), dengan seruan kepada negara-negara Arab dan organisasi kemanusiaan untuk membantu membangun area pemakaman baru dan mengirimkan kebutuhan dasar seperti semen, batu bata, dan nisan.

“Bahkan dalam kematian, rakyat Gaza masih ditolak haknya. Kami tak bisa membiarkan mereka dikubur tanpa martabat," ujar seorang pejabat lokal.

Baca juga:  Israel Lakukan Genosida Terkejam dalam Sejarah Modern

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)