Harga Emas Turun di Tengah Sinyal Penurunan Suku Bunga The Fed

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Harga Emas Turun di Tengah Sinyal Penurunan Suku Bunga The Fed

Eko Nordiansyah • 25 August 2025 09:04

Chicago: Harga emas (XAU/USD) turun ke sekitar USD3.365 selama awal perdagangan sesi Asia pada Senin, 25 Agustus 2025 tertekan oleh Dolar AS (USD) yang lebih kuat. 

Dikutip dari FXStreet, meningkatnya optimisme terhadap penurunan suku bunga September setelah komentar Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, di simposium Jackson Hole mungkin membatasi penurunan logam kuning ini.

Powell dari The Fed telah membuka peluang untuk pengurangan suku bunga pada pertemuan bulan September, tetapi posisi itu bisa menjadi rumit jika tekanan inflasi terus meningkat.

Pernyataan Powell tekan harga emas

Powell menambahkan bahwa ekonomi AS menghadapi "situasi yang menantang," dengan risiko inflasi kini cenderung naik dan risiko ketenagakerjaan ke sisi negatif.

Para pedagang kini memprakirakan kemungkinan hampir 85 persen penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) bulan depan, naik dari 75 persen sebelum pernyataan tersebut, menurut alat FedWatch CME. 

Pernyataan dovish dari Powell dapat memberikan dukungan bagi logam mulia ini, karena suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya peluang untuk memegang Emas.
 
Baca juga:
Dolar Berjuang Pulih dari Pernyataan Powell yang Dovish


(Ilustrasi emas. Foto: Unplash)

Ketegangan Rusia-Ukraina  

Selain itu, meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina mungkin berkontribusi pada kenaikan harga Emas. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan bahwa negara akan terus berjuang untuk kebebasannya selama seruan untuk perdamaian tidak didengar. 

Komentarnya muncul setelah Moskow mengatakan Ukraina telah menyerang fasilitas-fasilitas kekuatan dan energi Rusia semalam, menyalahkan serangan drone atas kebakaran di pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah Kursk baratnya.

Para pedagang emas akan memantau pembacaan pendahuluan Produk Domestik Bruto (PDB) AS untuk kuartal II, yang akan dirilis nanti pada Kamis. 

Ekonomi AS diprakirakan akan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 3,0 persen di kuartal II. Jika hasilnya lebih kuat dari yang diprakirakan, ini dapat mendorong Greenback dan membebani harga komoditas yang berdenominasi USD.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)