Markas UNRWA di Gaza. (Yeni Safak)
Willy Haryono • 15 September 2025 11:53
Gaza: Komisaris Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, mengatakan bahwa Israel telah menghancurkan sepuluh fasilitas UNRWA di Kota Gaza dalam empat hari terakhir. Fasilitas itu termasuk tujuh sekolah dan dua klinik yang sebelumnya menjadi tempat ribuan warga mengungsi.
“Tidak ada tempat yang aman di Gaza. Tidak ada seorang pun yang aman,” ujar Lazzarini dalam unggahan di X dan dikutip Yeni Safak, Senin, 15 September 2025.
Ia menyebut serangan udara Israel di Kota Gaza dan wilayah utara semakin intensif, memaksa lebih banyak warga mengungsi tanpa arah tujuan.
UNRWA, kata Lazzarini, terpaksa menghentikan layanan kesehatan di Kamp Al-Shati, satu-satunya pusat layanan medis di utara Wadi Gaza. Sementara itu, layanan air dan sanitasi hanya beroperasi setengah kapasitas.
Meski begitu, sekitar 11.000 staf UNRWA masih berupaya memberikan layanan penting di seluruh Jalur Gaza.
Militer Israel terus menargetkan gedung-gedung tinggi di Kota Gaza dan memerintahkan warga mengungsi ke Al-Mawasi, Khan Younis, yang disebut “zona kemanusiaan aman.” Namun, area itu sendiri telah lebih dari 100 kali menjadi sasaran serangan dan menewaskan ratusan warga sipil.
Menurut data Kantor Media Pemerintah Gaza, sejak 11 Agustus pasukan Israel menghancurkan 1.600 menara dan bangunan hunian, serta sekitar 13.000 tenda, membuat lebih dari 100.000 warga kehilangan tempat tinggal.
Kini, sebagian besar warga menumpuk di wilayah barat Gaza yang justru menjadi lokasi pengeboman intensif sejak Jumat lalu.
Sejak perang meletus pada Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 65.000 warga Palestina. Israel kini menghadapi gugatan di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang genosida tersebut. (Muhammad Fauzan)
Baca juga: Menlu AS Kunjungi Israel Seiring Meningkatnya Serangan Mematikan di Gaza