Ilustrasi. Foto: Freepik.
Eko Nordiansyah • 2 September 2025 08:58
Chicago: Harga emas naik di atas USD3.450 dan mungkin menantang rekor USD3.500 saat pasar AS tenang karena Hari Buruh. Kekhawatiran terhadap independensi Federal Reserve (The Fed) dan ketidakpastian yang terus berlanjut seputar perang dagang telah membuat dolar AS tetap lemah dan meningkatkan aliran ke sektor logam mulia.
Mengutip FXStreet, Selasa, 2 September 2025, XAU/USD diperdagangkan di USD3.476, naik lebih dari 0,87 persen.
Minggu lalu, data inflasi menunjukkan harga hampir tiga persen lebih tinggi pada basis tahunan, di atas target dua persen The Fed. Ketua The Fed, Jerome Powell, menyoroti pelemahan pasar tenaga kerja di Jackson Hole, menjadikan data lapangan pekerjaan sebagai titik fokus, sementara para trader mengabaikan rilis Indeks Harga PCE Inti.
Indeks PCE Inti bulan Juli naik 2,9 persen (yoy) seperti yang diprakirakan, menunjukkan proses disinflasi jauh dari dimulai kembali. Meskipun inflasi tetap di atas target, ekspektasi terhadap penurunan suku bunga tetap ada karena pelemahan pasar tenaga kerja.
Baca juga:
Harga Emas Dunia Terkoreksi, Tren Bullish Masih Solid |
Peluang penurunan suku bunga The Fed pada September tetap tinggi dengan peluang mencapai 85 persen, menurut alat probabilitas suku bunga Prime Market Terminal.
Sementara itu, para trader emas sangat fokus pada rilis data Nonfarm Payrolls (NFP) dan perkembangan lebih lanjut terkait pemecatan Gubernur The Fed, Lisa Cook, oleh Presiden AS, Donald Trump.
XAU/USD telah melanjutkan kenaikannya saat para pelaku pasar percaya respons Gedung Putih dapat merusak independensi The Fed, yang menyebabkan kekhawatiran terhadap stabilitas kebijakan moneter. Selain itu, keputusan Pengadilan Banding AS yang menyatakan sebagian besar tarif ilegal akan menjaga ketidakpastian di pasar dan meningkatkan daya tarik Bullion.