Legislator NasDem Minta LPEI Tingkatkan Efektivitas Desa Devisa

Ilustrasi aktivitas ekspor impor di pelabuhan. Dok MI

Legislator NasDem Minta LPEI Tingkatkan Efektivitas Desa Devisa

Achmad Zulfikar Fazli • 27 February 2025 14:43

Jakarta: Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) diminta meningkatkan efektivitas program desa devisa dalam mendukung ekspor berbasis komunitas. Hal ini disampaikan anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai NasDem, Julie Sutrisno Laiskodat, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XI dengan Direktur Eksekutif LPEI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

“Bagaimana LPEI meningkatkan efektivitas program desa devisa dalam mendukung ekspor berbasis komunitas?” tanya Julie, Jakarta, Kamis, 27 Februari 2025.

Legislator Partai NasDem dari Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Timur I itu mengungkapkan sudah ada 1.845 desa devisa yang berfokus dengan beragam komoditas unggulan. “Mencetak luar biasa, 1.845 desa devisa yang berfokus pada berbagai komoditas unggulan dan jumlahnya terus meningkat,” ungkap Julie.
 

Baca Juga: 

Presiden Umumkan Pengaturan Devisa Hasil Ekspor


Namun, dalam upaya menghadapi sejumlah tantangan, LPEI perlu memastikan penyesuaian akses pasar guna peningkatan kapasitas produksi. “Tapi tantangan juga ada saya rasa, karena dalam akses pasar, peningkatan kapasitas produksi harus dipastikan, lalu keberlanjutan yang kadang-kadang menjadi kelemahan,” papar dia.

Untuk itu, perlu pemetaan yang komprehensif tentang desa devisa beserta sejumlah potensi komoditas unggulan untuk dijadikan bahan ekspor. Termasuk, memastikan desa devisa merambah ke wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki sumber daya komoditas unggulan yang dapat diekspor.

“Pemetaan tentang potensi-potensi menyebar di seluruh Indonesia. Saya belum tahu penyebaran desa devisa itu ada di mana saja di Indonesia, karena saya melihat Nusa Tenggara Timur yang merupakan dapil saya tidak ada di situ. Saya tidak tahu kenapa,” papar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)