2 Anggota DPRD Takalar Ditahan atas Kasus Penipuan dan Penggelapan

Takalar: Polres Takalar menetapkan dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan berinisial I dan SRU, sebagai tersangka. Keduanya diduga terlibat dalam tindak pidana penipuan dan penggelapan dengan modus berbeda.

“Dua orang ini kasusnya berbeda, tapi modusnya sama. Keduanya sudah ditahan. Itu karena tidak kooperatif, penyidik memutuskan melakukan penahanan,” ujar Kasat Reskrim Polres Takalar, AKP Hatta seperti dilansir Antara, Selasa, 28 Oktober 2025.

AKP Hatta menjelaskan, tersangka I diduga menggelapkan uang hasil penjualan sapi senilai Rp260 juta. Modusnya, ia mengambil sapi dari korban dengan dalih akan menjualkannya, namun tidak pernah membayarkan hasil penjualan tersebut.

Sementara tersangka SRU diduga menipu korbannya dengan modus investasi bisnis solar senilai Rp150 juta. Pelaku berjanji korban akan mendapat keuntungan setiap pekan.
 

“Para pelaku ini menawarkan kerja sama bisnis solar, janjinya diberi keuntungan mingguan. Tetapi, setelah korban mengirim uang Rp150 juta ke rekening RSU, perjanjian komitmen itu diingkari, jadi korban merugi,” tuturnya.

SRU diduga melakukan aksinya bersama mantan suaminya berinisial H, yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka. H kini menjadi buronan setelah tidak memenuhi panggilan polisi.

Kedua anggota dewan tersebut ditahan usai diperiksa pada 22 Oktober [Tahun]. Penetapan tersangka dilakukan setelah mereka sering mangkir dari panggilan penyidik. Mereka kini ditahan di sel tahanan Polsek Mappakasunggu, Takalar.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Takalar, Syamsuddin Serang, menyatakan pihaknya masih mencermati perkembangan kasus tersebut. Sanksi etik belum diambil untuk sementara waktu.

“Ini (kasus) masih akan kami bahas bersama dengan anggota BK lainnya. Tetapi, untuk sementara persoalan ini masih menjadi ranah partainya masing-masing,” katanya.